logo-sekolah-islam-shafta

Menghindari Sifat Marah (Ghadab)

suasana-hati

Menghindari Marah (Ghadab)

 

Dalam bahasa Arab, terminologi marah disebut dengan “Ghadab”  ( ( الغضب  berasal dari kata غَضِبَ يَغْضِبُ غَضْبًا وَمَغْضَبَةً yang artinya benci kepada seseorang. Di dalam Al-Quran kata marah (Ghadab) juga mempunyai beberapa istilah, seperti : السُّخْطُ (kemarahan) atau الغَيْظُ  (kemurkaan). Sedangkan Pengertian Marah secara istilah adalah emosi yang terjadi akibat ketidaksenangan terhadap suatu keadaan atau perilaku benci, dendam dan iri terhadap seseorang yang diwujudkan dengan cara menyakiti atau melampiaskan emosi.

Marah merupakan sifat wajar yang dimiliki manusia, karena bahagia, sedih, marah, kecewa merupakan fitrah dari seorang manusia. Menurut pandangan agama, Islam tidak melarang kita untuk marah tetapi Islam hanya menghimbau untuk sebisa mungkin menghindari sifat marah (ghadab) dan memberikan panduan untuk mengendalikan sifat marah. Marah juga terbagi menjadi menjadi 2 yaitu :

  • Marah yang terpuji

marah yang dilakukan dalam rangka membela diri, kehormatan, agama, hak umum serta untuk menolong orang yang terdzalimi.

  • Marah yang tercela

Sikap yang dilakukan sebagai tindakan balas dendam dari diri sendiri kepada orang lain.

Berikut Dalil dari Al-Quran dan Hadist tentang larangan sikap marah (ghadab) :

  • Al-Quran

        وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ( الأعراف : 200 )

Artinya :

” Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia maha mendengar dan maha mengetahui “. (Q.S. Al-A’raf ayat : 200)

  • Hadist

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه : أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:  أَوْصِنِيْ. قَالَ (( لاَ تَغْضَبْ )) فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ (رواه البخاري)

Artinya :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : Berikanlah nasihat kepadaku, Beliau berkata: (Janganlah engkau marah),  Orang itu mengulangi permintaannya beberapa kali, beliau tetap berkata : ” Janganlah engkau marah “. HR.Bukhari

Ada beberapa sebab yang mendorong seseorang untuk marah, di antara nya :

  • Depresi
  • Rasa cemas yang berlebihan
  • Rasa sedih
  • Ketergantungan Alkohol
  • Gangguan perkembangan saraf
  • Kepribadian ganda
  • Dangkal Iman dan jauh dari Allah Swt

Berikut beberapa panduan atau cara-cara untuk mengendalikan sikap marah menurut Islam, yaitu sebagai berikut :

  1. Membaca kalimat istiazah (ta’awuz)
  2. Berwudhu
  3. Mengubah posisi tatkala sedang marah, apabila seseorang marah dalam posisi berdiri berdiri, ia dianjurkan untuk duduk, jika belum hilang hendaknya mengambil posisi tidur.
  4. Memperbanyak berdzikir kepada Allah Swt
  5. Memperbanyak shalat sunnah
  6. Diam dan senantiasa menjaga lisan dan ucapan

Jika seseorang bisa menahan amarah dan mengendalikan hawa nafsu nya, maka ia akan memperoleh banyak manfaat di antara nya dapat menumbuhkan kekuatan jiwa dan dapat selalu berfikir dengan jernih, tidak merugikan diri sendiri dan orang lain serta Allah SWT akan memberikan pahala yang besar dan mendapatkan jaminan surga. Apabila kita tidak mampu menahan amarah maka akan memunculkan beberapa perilaku seperti berkata kasar, melukai orang lain, merusak barang dan semacamnya.

 

Wallahu a’lam…..

Author

Latest Post

Related Post