logo-sekolah-islam-shafta

Taukah Kalian, Pengarang dari Nadzom Kalamun Qodimun?

quran-4178711_640

كَلَامٌ قَدِيْمٌ

Mendengar atau membaca Nadhom yang disebut Kalamun Qodimun tidak asing lagi bagi kaum Santri. Nadhom ini biasa dilantunkan sebelum atau setelah mengaji al-Qur’an di Pondok, namun sebagian orang tentu masih bertanya-tanya siapa pencipta Nadhom tersebut. Sebelum mencari tau lebih dalam, mari kita resapi Nadzomnya terlebih dahulu. Berikut teks Bahasa Arab dan terjemahan Bahasa Indonesia:

كَلَامٌ قَدِيْمٌ لَا يُمَلُّ سَمَاعُهُ

“Al-Quran adalah kalam yang qadim yang tidak ada kebosanan untuk didengarkan”

 

تَنَزَّهَ عَنْ قَوْلٍ وَفِعْلٍ وَنِيَةٍ

“Yang disucikan dari ucapan, perbuatan, dan kehendak”

 

بِهِ أَشْتَفِى مِنْ كُلِّ دَاءٍ وَنُوْرُهُ

“Dengan Al-Quran aku meminta kesembuhan dari segala penyakit dan cahaya Al-Quran”

 

دَلِيْلٌ لِقَلْبِيْ عِنْدَ جَهْلِيْ وَحَيْرَتِيْ

“Adalah petunjuk bagi hatiku saat aku dalam kebodohan dan kebingungan”

 

فَيَا رَبِّ مَتِّعْنِيْ بِسِرِّ حُرُوْفِهِ

“Wahai Tuhanku, anugerahkanlah aku dengan rahasia huruf-huruf Al-Quran”

 

وَنَوِّرْ بِهِ قَلْبِيْ وَسَمْعِيْ وَمُقْلَتِيْ

“Dan terangilah hatiku, pendengaran, dan mataku dengan Al-Quran”

 

وَسَهِّلْ عَلَيَّ حِفْظَهُ ثُمَّ دَرْسَهُ  

“Dan mudahkanlah bagiku menghafalnya lalu mempelajarinya”

 

بِجَاهِ النَّبِيِّ وَ الْآلِ ثُمَّ الصَّحَابَةِ

“Dengan kedudukan mulia Sang Nabi keluarga beliau dan para sahabat Nabi SAW

 

قُرْاَنُنَا مِنْ مُعْجِزَاتِ الْمُصْطَفَی مُحَمَّدَ

“Al Quran kita termasuk mukjizat Al Mushthofa yakni Muhammad”

 

أَجَلُّهَا نَفْعًا عَلَی أُمَّتِهِ مُسَرْمَدًا  

“Manfaat terbesarnya untuk ummat beliau selamanya”

 

طُوْبَ لِمَنْ يَحْفَظُهُ دُنْيَا وَ اُخْرَی اَبَدًا

“Sungguh beruntung orang yang menghapal Al Quran selamanya baik du dunia maupun akhirat”

 

وَ كَيْفَ لَا إِذًا يَمُوْتُ جِسْمُهُ لَنْ يَفْسُدَا 

“Bagaimana tidak ketika telah meninggal maka jasadnya tidak akan hancur”

 

Berikut salah satu link untuk memperdengarkan nadzom tersebut : https://vt.tiktok.com/ZSLCDtsht/

Dari berbagai sumber yang didapatkan ternyata senandung nadhom ditulis oleh Sayyid Nuruddin Ali bin Muhammad bin Ali bin Abdirrohman bin Iroq al-Kinàni, sedangkan bila ada tambahan syair setelahnya adalah gubahan atau tambahan guru-guru alqur’an.

Beliau ini populer dengan panggilan Ibn Iroq Al- Kinàni, yang lahir pada tahun 907 H dan wafat pada tahun 963 H. Sejarawan Al-Zarkali menerangkan bahwa Ibn Iroq Al-Kinani adalah orang àlim di bidang fiqih, tasawuf, hadits dan sebagai kritikus sastra. Dia sangat produktif dalam menulis kitab dan syair-syair. Salah satu karya besarnya adalah Senandung Kalamun Qodimun tersebut

Al-Kinani itu punya silsilah keilmuan sufi yang bersambung kepada Sayyid Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli, penulis kitab kumpulan sholawat yang berjudul “Dalailul Khoirot”, kitab yang sangat populer dikalangan kiai dan santri NU.

Al-Jazuli dan Al-Kinani itu penganut madzhab Maliki dalam fiqih dan madzhab Asy’ari dalam ilmu kalam. Keduanya juga penganut Thoriqoh Syadziliyah, yaitu thoriqoh yang didirikan oleh Syekh Abul Hasan Syadzili, thoriqoh yang berkembang pesat di Indonesia. As-Syadzili mempunyai murid Syekh Abul Abbas Al-Mursi. Al- Mursi mempunyai murid Ibn Athoillah As-Sakandari penulis kitab Al-Hikam yang sohor itu. Kesinambungan Al-Kinani dengan para masyayikh itulah yang menyebabkan senandung Kalamun Qodimun menjadi populer di kalangan muslimin ahlussunnah di Indonesia.

Semoga Kita semua mendapatkan keberkahan dari belajar lebih mendalam tentang Khazanah keilmuan Islam

Author

Latest Post

Related Post