logo-sekolah-islam-shafta

BAB II SENI PATUNG DENGAN BERBAGAI BAHAN DAN TEKNIK

Kisi - Kisi (3)

BAB II SENI PATUNG

Seni Patung merupakan salah satu karya seni rupa murni yang juga termasuk bentuk ungkapan pengalaman artistik seniman yang ditampilkan dalam wujud tiga dimensi (trimatra).

Pada awalnya, seni patung dibuat dalam rangka upacara keagamaan. Saat itu, biasanya patung merupakan perwujudan tokoh nenek moyang atau orang berjasa yang disembah oleh masyarakat primitif, karena masyarakat primitif percaya kepada alam kehidupan sesudah mati, sehingga bagi mereka yang berjasa dibangun suatu bentuk sebagai lambang.

FUNGSI PATUNG

Pada zaman dahulu, seni patung dibuat untuk kepentingan keagamaan (pada zaman Hindu dan Buddha), patung dibuat untuk menghormati dewa atau orang yang dijadikan teladan. Pada perkembangan selanjutnya patung dibuat untuk monumen atau peringatan suatu peristiwa besar pada suatu bangsa, kelompok, atau perorangan.

Sekarang, seni patung diciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya, seperti menghias taman, ruangan, dan taman kota.

Patung Religi

Patung religi berfungsi untuk beribadah atau bermakna religius. Misalnya, patung bagi suku Asmat bisa menjadi penghubung antara kehidupan masa kini dengan kehidupan leluhur. Di setiap patung bersemayam citra dan penghargaan atas nenek moyang mereka yang sarat dengan kebesaran suku Asmat.

Ukiran Asmat mempunyai 4 (empat) makna dan fungsi, antara lain:

  • melambangkan kehadiran roh nenek moyang;

  • untuk menyatakan rasa sedih dan bahagia;

  • sebagai suatu lambang kepercayaan dengan motif manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda lain;

  • sebagai lambang keindahan dan gambaran ingatan kepada nenek moyang

Patung Monumen

Patung monumen adalah jenis patung yang dibuat untuk memperingati seseorang atau peristiwa yang dianggap penting oleh suatu kelompok sosial sebagai bagian bersejarah agar generasi yang akan datang bisa mengenali sejarah para pahlawannya. Patung monumen yang ada di Indonesia, antara lain sebagai berikut:

  • patung Dirgantara yang terletak di Pancoran, Jakarta

  • patung Selamat Datang yang terletak di depan Hotel Indonesia dengan posisi berdiri persis di atas air mancur Bundaran Hotel Indonesia

  • patung Diponegoro yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat

  • patung Bung Karno yang terletak di Taman Renungan Bung Karno, Ende, Pulau Flores

Patung Arsitektur

Patung arsitektur adalah patung-patung yang ditambahkan pada sebuah bangunan untuk menambah keindahan dan pelengkap bangunan.

Patung Dekorasi

Patung dekorasi adalah patung yang menghiasi bangunan dan taman, baik taman rumah atau taman bermain untuk menambah keindahan.

Patung Seni

Patung seni adalah patung yang diciptakan untuk dinikmati keindahan bentuknya, biasanya dibuat sangat unik.

Patung Kerajinan

Patung kerajinan adalah hasil karya pengrajin.

CORAK PATUNG

Patung primitif dan klasik disebut corak tradisional, sedangkan patung di luar primitif dan klasik disebut corak modern. Dilihat dari perwujudannya, ragam seni patung modern dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), sebagai berikut:

Corak Imitatif

Corak patung imitiatif merupakan adalah patung yang dibentuk dengan meniru apa yang ada dalam kehidupan nyata. Objeknya bermacam-macam, mulai dari manusia, binatang, hingga tumbuhan. Perwujudan patung corak ini didasarkan pada bentuk fisik, baik anatomi maupun geraknya. Patung corak ini tampak pada karya Hendro, Trubus, Saptoto, dan Edy Sunarso.

Corak Deformatif

Corak patung deformatif ini diciptakan menurut gagasan dan imajinasi seniman tanpa menghilangkan wujud aslinya. Bentuk patung dengan corak deformatif banyak dibelokkan dari bentuk alam. Patung corak ini tampak pada karya But Mochtar G. Sidhartha.

Corak Nonfiguratif (Abstrak)

Corak patung nonfiguratif (abstrak) ini umumnya sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk aslinya sehingga bentuk yang diciptakan menjadi abstrak. Patung ini dibuat dengan daya khayal pencipta dan tidak meniru bentuk yang ada di alam. Arti dari bentuk dan fungsi patung nonfiguratif hanya diketahui secara pasti oleh si pematung. Patung jenis ini biasanya hanya menampilkan garis, lekukan, atau bagian tertentu dari suatu objek. Salah satu seniman yang sering menggunakan corak ini ialah Rita Widagdo. Ia jarang menampilkan bentuk yang umum dikenal seperti bentuk-bentuk yang ada di alam. Biasanya, ia mengolah elemen-elemen rupa tri-mantra, seperti garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut apa adanya, tanpa arti atau makna tertentu.

MEDIA BERKARYA PATUNG

Bahan

  • Bahan Lunak : material yang empuk dan mudah dibentuk, misalnya tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dsb.

  • Bahan Sedang : bahan itu tidak lunak dan tidak keras, misalnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.

  • Bahan Keras : dapat berupa kayu atau batu-batuan, misalnya kayu jati, kayu sonokeling, kayu ulin, batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).

  • Bahan Cor/Cetak : misalnya semen, pasir, gips, logam, timah perak, emas, dan juga bahan kimia seperti fiber atau resin.

Alat

  • Butsir : alat bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.

  • Meja putar : meja yang penggunaannya dengan diputar untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk patung dari berbagai arah.

  • Pahat : alat untuk memahat, mengurangi atau membentuk bahan batu atau kayu.

  • Palu : alat pelengkap pahat. Palu untuk memahat biasanya terbuat dari kayu (kayu sawo atau jambu biji). Palu dari kayu disebut ganden, palu dari batu disebut martil.

  • Cetakan : berfungsi untuk mencetak karya patung yang terbuat dari bahan cair seperti gips.

  • Kakaktua : terbuat dari besi, bentuknya seperti paruh burung kakaktua. Alat ini berfungsi untuk mengencangkan ikatan dan memotong kawat.

  • Sendok adukan : berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung, terbuat dari bahan besi dan kayu.

TEKNIK BERKARYA PATUNG

Teknik Butsir

Membuat patung dengan cara memijit, menambah, dan mengurangi bahan yang dibentuk dengan dibantu alat butsir yang berfungsi untuk alat bantu mencapai bentuk yang diinginkan.

Patung dengan teknik butsir biasanya terbuat dari tanah liat atau plastisin.

Teknik Pahat

Dilakukan dengan cara mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Teknik ini biasanya menggunakan bahan seperti kayu dan batu. Alat yang digunakan adalah pahat dan palu. Dalam teknik memahat hanya dapat dilakukan pengurangan.

Teknik Cetak

Teknik mencetak ada dua macam, yaitu cetak tekan dan cetak tuang (cor). Bahan yang digunakan untuk teknik ini umumnya cair. Bahan yang dapat dicairkan, misalnya semen, gips, fiberglass, dan emas. Ada dua jenis cetakan teknik mengecor patung dengan menggunakan cetakan, yaitu bivalve dan a cire perdue. Bivalve adalah teknik mengecor dengan cetakan yang dapat dibongkar pasang. Teknik ini dipakai untuk mendapatkan hasil dalam jumlah banyak dengan model yang sama. Sementara teknik a cire perdue dipakai hanya untuk mendapatkan satu hasil, biasanya cetakannya terbuat dari bahan yang mudah dipecahkan seperti dari tanah liat.

Teknik Konstruksi

Teknik membuat patung dengan cara menyusun bahan, baik dengan kerangka atau tanpa kerangka. Cara menyusunnya dapat dirakit dengan lem, diplesterm atau dilas/dipatri. Bahan yang digunakan pada teknik ini bermacam-macam, diantaraya semen, pasir, kawat, besi, bubur kertas, dan bahan bekas.

LANGKAH-LANGKAH DALAM BERKARYA SENI PATUNG

Pertama, Anda perlu menyiapkan alat-alatnya terlebih dahulu. Beberapa alat tersebut yaitu sebagai berikut:

  • Sabun Batangan : sabun batangan berbentuk persegi panjang/kotak

  • Benda Tajam : gunakan benda tajam yang dapat digunakan untuk memotong dan mengukir. Contohnya seperti pisau atau kater.

  • Alas : gunakan alas berupa plastik, koran, atau papan untuk alas membuat patung dari sabun batang

  • Mangkuk Berisi Air Hangat : bahan selanjutnya yaitu mangkuk yang berisi air hangat. Bahan ini digunakan untuk merapikan sabun saat hampir jadi.

  • Tusuk Sate : bahan ini bersifat opsional, namun dapat dipakai untuk memperdetail ukiran sabun batang.

Berikut adalah cara membuat patung dari sabun batangan yang bisa dipraktikkan di rumah:

  • Tentukan Tema untuk Sabun : pertama, tentukan tema patung yang ingin dibuat sesuai selera.

  • Mengukir Bentuk Awal : ukir tema yang sudah dipilih dengan memakai tusuk gigi atau tusuk sate. Jangan terburu-buru agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.

  • Kikis Bagian yang Tidak Diperlukan : setelah sebagian sabun dikikis dengan pisau atau kater rapikan bagiannya satu-persatu. Kikis bagian yang tidak dibutuhkan agar temanya dapat masuk.

  • Rapikan Semua Bagian : langkah terakhir, yaitu rapikan semua bagian sabun hingga halus dan tidak ada celah. Pastikan agar sabun yang dibentuk telah sesuai dengan yang diinginkan. Finishing dapat dilakukan dengan menggunakan tusuk gigi ataupun pisau ukir untuk menciptakan detail.

https://sites.google.com/view/nrkayu-smpshafta/seni-budaya/kelas-9/seni-patung-dengan-berbagai-bahan-dan-teknik

Author

Latest Post