logo-sekolah-islam-shafta

Kemagnetan

KEMAGNETAN Kelas 9

MAGNET

A. Pengertian

Kata magnet berasal dari kata Yunani magnitis lithos yang artinya batu magnet. Beberapa abad sebelum Masehi,  ditemukan batuan yang dapat menarik bahan-bahan dari besi di Magnesia (sekarang Turki). Karena ditemukan di Magnesia, kemudian batuan tersebut dikenal dengan nama magnet. Sehingga magnet dapat didefinisikan sebagai benda yang dapat menarik benda tertentu. Menurut asalnya, magnet dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam yaitu suatu benda yang sudah mempunyai sifat magnet sejak ditemukan dan dapat ditemukan langsung dari alam, sedangkan magnet buatan yaitu suatu benda yang mempunyai sifat magnet karena dibuat dari besi, baja, atau campuran beberapa logam oleh manusia.

B. Ciri-ciri dan Sifat Benda Magnet

Adapun ciri-ciri dari batuan magnet, yaitu:

  1. Memiliki 2 kutub (Utara dan Selatan)
  2. Dapat menarik benda yang terbuat dari logam tertentu
  3. Benda akan tarik menarik jika kedua kutub yang didekatkan berbeda, dan benda akan tolak menolak jika ketua kutub yang didekatkan sama. Fenomena tarik menarik disebut medan magnet yang berasal dari interaksi kutub-kutub magnet karena gerakan muatan listrik pada benda
  4. Medan magnet dapat menembus penghalang. Misalnya jika ada logam yang terhalang oleh kertas, maka logam tersebut tetap bisa tertarik oleh magnet. Kategori penghalang yang bisa dilewati medan magnet haruslah benda-benda tipis dan tidak bisa jika terlalu tebal. Contohnya kertas, kaca, plastik, dan film

Terdapat tiga kategori bahan atau material berdasarkan hasil interaksi dengan magnet, antara lain:

  • Feromagnetik = Benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Contohnya besi, baja, cobalt, nikel
  • Paramagnetik = Benda yang dapat ditarik lemah oleh magnet. Contohnya alumunium, magnesium, platina
  • Diamagnetik = Benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contohnya emas, perak, tembaga, bismut, merkuri

Berbagai bentuk magnet seperti batang, silinder, bentuk “U”, ladam (tapal kuda), jarum, keping, cincin, dan tabung.

Gambar 1. Berbagai macam bentuk magnet

Ujung-ujung batang magnet memiliki gaya tarik yang lebih kuat dibandingkan bagian tengahnya. Ujung-ujung magnet kuat tersebut disebut kutub magnet. Dapat dibuktikan dengan menaburi magnet batang dengan serbuk besi yang kemudian akan tersebar tidak merata pada permukaan magnet batang, sedangkan serbuk besi menempel lebih rapat pada ujung-ujung magnet.

C. Membuat Magnet

  1. Menggosok magnet ke bahan yang akan dijadikan magnet. Dilakukan dengan searah dan kutub yang digunakan harus sejenis.
  2. Induksi yaitu dengan cara mendekatkan salah satu kutub magnet ke bahan feromagnetik, kemudian dekatkan bahan lain ke bahan feromagnetik.
  3. Elektromagnet yaitu melilitkan besi atau baja dengan kawat tembaga yang dialiri arus listrik searah dari baterai

D. Menghilangkan Sifat Magnet

  1. Dipanaskan atau dibakar. Magnet dapat berubah menjadi benda non magnet dengan cara dipanaskan atau dibakar. Magnet yang dipanaskan hingga melebihi suhu Curie-nya yakni 1.043 K akan mengubahnya menjadi bahan paramagnetik.
  2. Dipukul dengan benda keras seperti palu atau batu secara terus menerus.
  3. Dialiri arus listrik bolak-balik (AC). Cara ini dapat mengakibatkan sifat kemagnetan yang ada pada suatu benda akan menghilang.

Demikian teori dasar kemagnetan yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.

 

Author

Latest Post