logo-sekolah-islam-shafta

Puisi

pena

Puisi merupakan karya sastra yang disajikan dengan bahasa yang indah. Puisi bukan hanya sebuah karya, namun puisi juga berupa ungkapa perasaan dari penyair. Di dalamnya, ada pesan yang ingin disampaikan. Untuk memahami pesan itu, terkadang, pembaca harus memahami kata-kata yang telah tersaji. Ada banyak puisi yang mudah dipahami, namun masih banyak pula puisi-puisi yang makna puisi tersebut masih tersembunyi. Pemaknaan puisi dengan kata-kata pilihan atau diksi akan menimbulkan pemaknaan yang beragam sesuai dengan sudut pandang seseorang yang membaca puisi. Sebuah puisi yang semakin banyak pemaknaan semakin baik kualitas sebuah puisi.

Ada beberapa macam puisi menurut waktu pembuatannya, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi lama masih cenderung dengan aturan-aturan di dalam penulisannya.  Jenis puisi lama pun beragam. Setiap jenis memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri-ciri tersebut menjadi aturan penulisan puisi lama. Berbeda dengan puisi lama, puisi modern tidak memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatannya. Puisi modern ditulis secara bebas sesuai dengan keinginan penulis. Puisi lama memiliki bentuk yang sama karena aturan-aturan yang harus dipenuhi, sedangkan puisi modern memiliki bentuk yang beragam sesuai dengan keinginan penulis.

Puisi lama memiliki berbagai jenis. Jenis-jenis puisi lama sebagai berikut.

1. Pantun

Pantun adalah puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b setiap baitnya. Setiap bait terdiri atas 4 baris. Setiap barisnya terdiri dari 8 s.d. 12 suku kata. Pada 2 baris awal disebut sampiran, sedangkan pada 2 baris akhir disebut isi.

contoh:

Masak air belum matang       => a〉         (isi)

Sudah lama belum mendidih       => b             (isi)

Tanamkan selalu rasa sayang       => a   (sampiran)

Agar hati selalu bersih       => b  (sampiran)

2. Karmina

Karmina dapat dikatakan sebagai pantun pendek karena puisi lama tersebut berbentuk pantun, namun memiliki isi yang lebih singkat. Karmina terdiri dari dua baris atau larik. Baris pertama berupa sampiran dan baris kedua adalah isi. Rima karmina berbeda dengan pantun. Jika rima atau bunyi akhir dari pantun a-b-a-b, maka bunyi akhir dari karmina adalah a-a.

Contoh:

Ada roti dibawa Amel              => a, (sampiran)

anak kucingku memang comel              =>           a, (isi)

3. Seloka

Seloka adalah salah satu jenis puisi lama yang disebut  dengan pantun berkait. Pada baitnya akan terdapat keterkaitan. Misalnya pada baris kedua bait pertama menjadi baris pertama bait kedua dan baris keempat bait pertama menjadi baris ketiga bait kedua. Meskipun begitu, akhiran bunyi atau rima tetap sama.

Contoh seloka:

Lurus jalan ke Payakumbuh

Kayu jati bertimbal jalan

Dimana hati tak akan rusuh

Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan

urun angin patahlah dahan

Ibu mati bapak berjalan

Kemana untuk diserahkan

 

4. Talibun

Talibun merupakan pantun yang dalam setiap baitnya, terdiri atas jumlah baris yang genap, misalnya 6,8, atau 10 baris. Dalam sebuah talibun, terdapat ciri-ciri sebagai berikut:

  • Jumlah baris harus lebih dari 4 baris dan genap, misalnya 6, 8, atau 10 baris dalam setiap bait.
  • Jika satu bait terdiri atas 6 baris, maka tiga baris awal adalah sampiran dan tiga baris akhir adalah isi.
  • Apabila satu bait terdiri atas 6 baris, maka sajaknya adalah a-b-c-a-b-c
  • Apabila satu bait terdiri atas 8 baris, maka sajaknya adalah a-b-c-d-a-b-c-d

Contoh:

Paling enak makan buah masak     (a)

Makannya di bawah pohon rindang     (b)

Ditemani secangkir kopi hitam     (c)

Jangan jadi orang tamak     (a)

Hidup takkan bisa tenang     (b)

Masa hidup pun akan kelam     (c)

 

5. Gurindam

Gurindam adalah salah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama a-a-a-a. Dua baris kalimat tersebut berupa isi bukan sampiran dan isi seperti karmina. Serupa dengan jenis puisi lama lainnya, gurindam juga berisikan nasihat untuk pembaca atau pendengarnya.

Contoh:

Bertanyalah ketika berada di jalan

Agar tujuanmu tetap terarahkan

Sekali saja kau permainkan waktu

sia-sia akan selalu menyertaimu

6. Syair

Dalam sebuah syair, biasanya menggunakan sajak a-a-a-a dan berisikan mengenai nasihat atau cerita seorang tokoh besar. Syair biasanya diawali dengan beberapa kata yang klise, misalnya “Pada zaman dahulu kala…”, ”Tersebutlah sebuah cerita mengenai negeri yang aman sentosa…”, dan lain-lain.

Contoh:

Jangan risau dengan cobaan

Jangan bersedih karena kesulitan

Berdoa saja pada Tuhan

Insyaallah Dia kan kabulkan

Berdeda dengan puisi lama, Puisi baru tidak memiliki aturan-aturan yang mengikat dalam membuat sebuah karya sastra. Dilihat dari rima, sebah puisi modern pun tidak memiliki kesamaan dengan puisi lama, meskipu ada ditemukan puisi-puisi modern yang memiliki rima seperti puisi lama. Dilihat dari sudut pandang bait, puisi baru pun tidak terikat dengan bait. Ada sebuah puisi baru yang hanya terdiri dari satu kata dengan satu judul. Puisi tersebut karya Sutadji Calzoum Bachri.
LUKA
ha ha
Berdasar puisi di atas, aturan penulisan puisi lama dan puisi baru sangat berbeda. Namun, untuk dapat membuat puisi modern yng baik harus memeperhatika beberapa hal berikut. Menurut Kosasih, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan puisi.
1. Tema
Tema adalah dasar yang dijadikan sebagai penulisan puisi, yaitu sesuatu yang inginn ditulis menjadi sebuah karya.
2. Rasa
Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat di dalam puisi. Rasa yang dituangkan oleh penyair di dalam karyanya dapat dirasakan pembaca melalui pilihan kata yang dipakai oleh penulis.
3. Nada
Nada adalah sikap penyair kepada pembaca. Nada dapat berupa intonasi, jeda, dan irama. di daam puisi disimbolkan dengan adanya tanda baca.
4. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan. Hal pokok dalam karya sastra adalah pesan yang ingin disampaikan.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara pengarang membuat karya menggunakan bahasa-bahasa yang indah.
6. Rima
Rima adalah bunyi akhir dari puisi.
7. Tipografi
yaitu bentuk dari puisi.
8. Imaji
Imaji merupakan daya khayal penulis saat membuat sebuah karya.

Author

Latest Post