Kegiatan pramuka sebagai salah satu pembinaan keterampilan dan akhlak budi pekerti menjadi salah satu bagian pembinaan karakter. Hal ini membuktikan bahwa tujuan pramuka adalah memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani

Sementara tujuan lainnya yaitu menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik, dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa, dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup, dan alam lingkungan.

Atas dasar tujuan inilah pembinaan pramuka lebih ditekankan dan diwajibkan untuk siswa di sekolah. Melalui pembinaan karakter ini diharapkan ke depannya setiap anak mampu berdiri dengan kemampuannya dan yakin dengan apa yang dilakukannya. Pembinaan siswa melalui pramuka mendekatkan anak untuk berusaha secara maksimal memperoleh teori maupun praktik kecakapan hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Perkembangan zaman di era digital ternyata mampu merubah kepribadian secara signikan terhadap pola perkembangan pola pikir anak. Anak lebih suka bermain gawai daripada melakukan kegiatan tali temali. Gawai mampu merubah anak menjadi suka kegiatan bermain game lebih lama daripada lainnya. Antisipasi mengurangi gawai, kegiatan pramuka menjadi salah satu alternatif melakukan perubahan. Walau tidak banyak setidaknya melalui pramuka bisa dilakukan setahap demi setahap. Selanjutnya adalah kerjasama antara guru dan wali murid menjadi bagian penting melakukan perubahan.