Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada materi ini adalah menganalisis hubungan antara persamaan reaksi setara dengan jumlah mol zat yang terlibat dalam persamaan reaksi; menerapkan perhitungan kimia untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Reaksi Pembatas
Apabila dua zat direaksikan akan diperoleh dua kemungkinan yaitu kedua pereaksi tepat habis bereaksi atau salah satu pereaksi habis dan pereaksi yang lain bersisa. Pereaksi yang membatasi hasil reaksi inilah yang disebut dengan reaksi pembatas.
Perhatikan ilustrasi di bawah ini!
Gambar di atas menunjukkan suatu analogi pembentukan senyawa antara mur (M) dengan baut (B) yang dapat membentuk beberapa kemungkinan senyawa yaitu MB, M2B dan MB2.
- Pada kasus pertama setiap 1 mur bergabung (bersenyawa) dengan 1 baut membentuk senyawa MB, maka terjadi reaksi: M + B → MB. Mur dan baut keduanya habis bereaksi (tidak ada yang tersisa).
- Pada kasus kedua bila 2 mur bergabung dengan 1 baut membentuk senyawa M2B, maka terjadi reaksi: 2M + B → M2B. Pada reaksi ini semua mur (M) habis dan tersisa baut (B), hal ini disebabkan jumlah mur (M) terbatas hanya 10 buah, maka pada reaksi ini mur (M) disebut sebagai pereaksi pembatas.
- Pada kasus ketiga bila 1 mur bergabung dengan 2 baut membentuk senyawa MB2, maka terjadi reaksi: M + 2B → MB2. Pada reaksi ini semua baut (B) habis dan tersisa mur (M), hal ini disebabkan jumlah baut (B) terbatas hanya 10 buah, maka pada reaksi ini baut(B) disebut sebagai pereaksi pembatas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu reaksi kimia yang disebut sebagai pereaksi pembatas adalah pereaksi yang jumlahnya membatasi hasil reaksi dan semua pereaksi pembatas akan habis bereaksi.
2. Air Kristal
Kristal merupakan zat padat yang bentuknya teratur, umumnya terbentuk dari suatu zat cair atau larutan yang mengalami proses pemadatan atau penguapan secara perlahan. Pada proses tersebut dimungkinkan adanya molekul air yang terjebak di dalam kristal yang disebut sebagai air kristal.
Salah satu contoh kristal yaitu tembaga (II) sulfat mempunyai air kristal sebanyak 5 molekul dengan rumus kimia CuSO4.5H2O. Apabila dipanaskan air kristal akan terlepas sehingga disebut kristal anhidrat. Penentuan jumlah air kristal dilakukan dengan memanaskan kristal hingga air terlepas kemudian dari massa kristal sebelum dan sesudah pemanasan dapat ditentukan massa air kristalnya.
Untuk mempelajari materi lebih lanjut silahkan klik link materi di bawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1g1_P9m7KTkYTnlJJJSkdAVckdy5Fb5ev/view?usp=sharing