logo-sekolah-islam-shafta

HIDROLISIS GARAM

2014812-14426849-659-nacl_inwater

HIDROLISIS GARAM

Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, jika larutan asam direaksikan dengan basa akan membentuk suatu garam. Larutan garam di dalam air ada yang bersifat asam, basa, dan netral. Garam di dalam larutannya terionisasi membentuk ion-ion yang bereaksi dengan air yang disebut dengan hidrolisis.

Reaksi hidrolisis yang mungkin terjadi sebagai berikut:

  1. Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+,  yang menyebabkan di dalam larutan [H+ ] >[OH] dan larutan bersifat asam.
  2. Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion OH, dan menyebabkan di dalam larutan [H+ ]< [OH] dan larutan bersifat basa.
  3. Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH didalam air tidak berubah dan larutan bersifat netral.

Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan senyawa garam yang terbentuk dari ion-ion asam lemah dan ion-ion basa lemah. Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis.

Jenis-jenis Garam dan Reaksi Hidrolisisnya

  1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah, dan ion tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH  yang  menyebabkan larutan bersifat basa.

Contoh :

                             CH3COONa (aq) →  CH3COO (aq) + Na+ (aq)

Ion CH3COO bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan sebagai berikut,

Reaksi hidrolisisnya :

                             CH3COO(aq)  + H2O (l) ⇌ CH3COOH(aq) + OH (aq)

Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) karena hanya ion (CH3COO) yang mengalami reaksi hidrolisis dan bersifat basa.

  1. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah, ion tersebut bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+   yang  menyebabkan larutan bersifat asam.

Contoh :

NH4Cl(aq)    →  NH4+ (aq) + Cl(aq)

Ion NH4+  bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan ,

                              NH4+ (aq)  + H2O(l) ⇌  NH4OH (aq) + H+ (aq)

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan bersifat asam.

  1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air terionisasi, dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air. 

Contoh:

              NH4CN(aq) → NH4+(aq) + CN (aq)

Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan,

Reaksi hidrolisisnya,

              NH4+(aq) + H2O(l) ⇌ NH4OH(aq) + H+ (aq)

Ion CN bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan, 

CN (aq) + H2O(l) ⇌ HCN(aq) + OH (aq)

Hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah merupakan hidrolisis total dan sifat larutan garam bergantung pada harga Ka dan Kb

Ka > Kb : bersifat asam

Ka < Kb : bersifat basa

  1. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat

Ion – ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak bereaksi dengan air, jika ion-ion tersebut bereaksi maka akan segera terionisasi kembali secara sempurna membentuk ion-ion semula.

Contoh :

              NaCl (aq) → Na+(aq) + Cl (aq)

 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis dan bersifat netral

Materi perhitungan pH hidrolisis garam dapat dipelajari lebih lanjut melalui link materi berikut
https://drive.google.com/file/d/1p0kT6WyaKNWiV4Y24gOsRGzwf48T61vR/view?usp=sharing

 

Author

Latest Post

Related Post