Sehubungan dengan dekatnya malam Lailatul Qadar Kajian Ramadan kali ini mengambil tema Meraih Lailatul Qadar. Kajian ini rutin kali dilaksanakan di hari Jumat, 30 April 2021. Acara dilaksanakan di halaman Sekolah Islam Shafta dan dihadiri Ketua Yayasan Al Insanul Kamil, pengurus, kepala SMP-SMA Shafta, bapak dan ibu guru Serta seluruh karyawan, (30/4).
Dalam kajian sore ini KH. Ma’ruf Khozin menjelaskan tentang keluar cakarawala yaitu “ Wahai golongan jin dan manusia jika kamu sanggup menembus (melintasi ) penjuru langit dan bumi, mka tembuslah, kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). Di surat Yassin ayat 65 kelak di kemudian hari tangan dan kaki kita akan menjadi saksi terhadap yang dilakukan manusia.
Hal-hal yang sebelumnya tidak terpikirkan sekarang menjadi nyata seperti adanya etanol yaitu muncul dari kayu yang hijau. Adanya lampu yang dimunculkan sejak beberapa abad lalu ternyata sudah tertulis di Al Quran. Allah akan mengangkat derajat bagi orang yang beriman dan orang yang berilmu. Untuk itulah kita bisa menaruh harapan agar orang bisa mencari ilmu.
Makna Lailatur Qadar Al Qadr artinya adalah keputusan hukum terhadap sesuatu karena besarnya kedudukan dan kemuliaan malam tersebut dan karena di malam tersebut malaikat menulis takdir yang terjadi di malam tersebut sampai 1 tahun ke depan ( Faidl Al Qadir Syarah al Jami; ash Shaghir 2/199). Dua malam yang luar biasa yaitu malam Nisyu Syaban dan Malam Lailatur Qadar. Malam Nisyi Syaban sudah ditentukan waktunya namun Malam Lailatu Qadar tidak ditentukan waktunya.
KH. Ma’ruf Khozin menjelaskan tentang 4 orang dari Bani Israil yang menyembah selama 80 tahun dan tidak berbuat maksiat namun Rasulullah menjelaskan betapa pentingnya malam lailatur Qadar daripada 80 tahun yang dikagumi umatnya. Bagi umat Islam harus menghilangkan perdebatan karena ada yang dicabut yaitu rahmat Allah.
Lebih lanjut KH, Ma’ruf menjabarkan tentang nabi lebih semangat mengajak keluarga nabi untuk ibadah di malam 10 hari terakhir. Wanita ke masjid saat untuk itikaf di masjid mencari malam lailatur qadar, suami wajib mengizinkan istrinya. Lebih baik mengantar istrinya ke masjid. Lebih utama di malam lailatur Qadar yaitu sedekah, salah dan zakat.
Tanda-tanda malam lailatau qadar yaitu pagi hari lailatur qadar matahari terbit tanpa sinar terang hinggga matahari naik (HR Ahmad dari Ubaya bin Ka’b). Menurut Pendapat Imam Syafi barang siapa yang berjamaah Isya malam lailatur qodar akan mendapatkan separuh malam dan berjamaah subuh maka sama seperti ibadah keseluruhan malam. Bacaan untuk mengetahu lailatur Qadar yaitu Allahuma, engkau maha pemaaf nan mulia senang memaafkan maka ampunilah saya.