Mad shilah qashirah adalah salah satu macam bacaan mad dalam ilmu tajwid Al-Quran. Mad shilah qashirah terjadi ketika huruf ha’ dhamir (kata ganti orang ketiga tunggal) bersambung dengan huruf hidup, dan biasanya diikuti oleh lambang hi/hu (هِ/هُ). Cara membacanya adalah dengan memanjangkan satu alif (dua harakat). Namun, jika sebelum huruf ha’ dhamir ada huruf mati (sukun) atau jika tidak hubungkan dengan huruf lain setelahnya, maka huruf ha’ tersebut tidak boleh dibaca panjang.
Pada mad shilah qashirah biasanya terjadi pada kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki dengan lambang hi/hu (هِ/هُ) yang sebelumnya terdapat huruf hidup (bukan berharakat mati atau sukun) namun setelahnya tidak berupa hamzah. Ukuran bacaan mad shilah qashirah yaitu sebanyak 2 harakat.
berikut ini ada beberapa contoh bacaan mad shilah qashirah yang seringkali kita temui ketika mengaji :
1. Surat An-Naba Ayat 15
لِّنُخْرِجَ بِهِۦ حَبًّا وَنَبَاتًا
Bacanya : ‘Linukhrija bihī ḥabbaw wa nabātā”
2. Surat At-Tariq Ayat 8
إِنَّهُۥ عَلَىٰ رَجْعِهِۦ لَقَادِرٌ
Bacanya : “Innahụ ‘alā raj’ihī laqādir”
3. Surat Al-Ikhlas Ayat 4
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Bacanya : “Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad”
4. An-Nasr Ayat 3
إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا
Bacanya : “Innahu Kana Tawwabaa”
Demikian materi singkat tentang mad shilah qashirah. Semoga bisa membantu teman teman yang sedang belajar tajwid.