Puisi merupakan sebuah karya yang identik disajikan menggunakan bahasa-bahasa yang indah. Bahasa indah adalah bahasa-bahasa yang mewakili perasaan dari penulis. Dengan bahasa itu, penulis menumpahkan semua perasaan yang dimilikinya. Dengan bahasa itu pula, penulis menyampaikan perasaannya kepada pembaca. Pembaca akan mampu merasakan pesan yang disampaikan penulis ketika penulis telah menggunakan kata-kata tepat yang dalam mengukapkan perasaannya.
Keindahan bahasa puisi dapat diperoleh dari beberapa cara, yaitu penggunaan kata yang jarang digunakan, perpaduan istilah (kata yang digunakan pada bidang tertentu) dan penggabungan konteks.
Cara Pertama,
Untuk dapat memperoleh keindahan bahasa adalah dengan menguasai kosa kata yang jarang dipakai dalam kondisi sehari-hari. Beberapa contoh kata yang jarang dipakai adalah nanar, arunika, debam, derap, menggelegar, mengelayut dan kata-kata lainnya. Perhatikan contoh bait puisi berikut ini!
Derap langkahnya kian berat
Nanar matanya semakin tajam
Menggelegar teriaknya meghujam telinga
Hancur semua bersama arunika acara
Pada bait di atas, pengguaan kata-kata yang jarang digunakan di dalam teks membuat tiap baris puisi memiliki keindahan untuk dirasakan.
Cara Kedua
Selain itu, untuk medapatkan kata-kata yang indah, ada cara lain yang bisa dilakukan, yaitu dengan memadukan istilah dengan istilah yang lain. Kata-kata itu dirasa indah karena dipadukan dari dua sumber bidang yang berbeda. seperti contoh berikut:
Kata “lilin” tidak erat hubugannya dengan kata “harapan”, namun ketika dua kata tersebut digabungkan akan memiliki maknna yang dirasa lebih baik. Tidak hanya itu, kata itu pun dapat diikuti oleh kata lain sebagai pelengkap. Perhatikan bait berikut:
Lilin harapanku kini mulai benderang
Sayup-sayup semangat telah menggelora
Surutnya cita yang dulu terpampang mata
Tersaji dalam bungkus yang berbeda
ia ada
Cara Ketiga
Cara selanjutnya dengan menggunakan sebuah perumpamaan di dalam puisi, meskipun kata-kata yang digunakan sederhana namun dapat memberikan keindahan di dalamnya. Contoh Puisi tersebut dapat dilihat dalam puisi karya Sapardi Djoko Damono. Perhatikan puisi berikut ini!
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Puisi di atas menggunakan bahasa sederhana, namun adanya perumpamaan di dalam puisi di atas membuat bahasa di dalam puisi terasa istimewah. Kalimat “kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu” dan “isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada” adalah perumpamaan yang membuat puisi di atas menjadi sangat indah.
Pembuatan puisi dengan bahasa-bahasa yang indah tidak hanya menggunakan beberapa cara di atas. Ada banyak cara yang digunakan untuk membuat bahasa puisi menjadi indah. Jika semakin kreatif penulis, maka semakin banyak pula cara penulis menghasil puisi dengan bahasa-bahasa yang indah.
