Seseorang yang membuat sebuah karya membutuhkan sebuah proses. Seseorang tidak akan mungkin mampu membuat suatu karya tanpa sebuah dasar. Dasar sebuah karya dapat berupa sebuah ide yang datang karena membaca, mellihat suatu peristiwa, atau mendengarkan sebuah cerita seseroang. Untuk menyempurnakan karya, seseorang tidak hanya berdasarkan pada sebuah ide, tetapi seseorang membutuhkan sesuatu yang dapat mengembangkan dan merealisasikan ide tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membaca. Dengan membaca seseorang akan memperoleh data sesuai dengan yang diinginkan. Ada beberapa tahapan dalam membuat teks eksplanasi. Beberapa tahapan tersebut sebagai berikut.
Menentukan Tema danTopik
Pembuatan sebuah karya akan lebih terarah ketika seseorang menentukan dasar pembahasan dari suatu teks. Penentuan pembahasan teks membuat seseorang lebih fokus terhadap karya yang ditulis. Pembahasan pun tidak melebar atau membahas sesuatu yang lain. Dengan itu, penulis akan mampu menjelaskan dengan detail karya yang ditulis. Hal itu pun berlaku pada penulisan teks eksplanasi karena teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang digunakan untuk memaparkan atau menjelaskan sebuah peristiwa atau fenomena. Penjelasan yang lebih rinci akan memberikan informasi yang lebih akurat kepada pembaca. Selain itu, Pembaca pun merasa terpuaskan karena pengetahuannya bertambah.
Menentukan Tujuan Karangan
Pada tahap selanjutnya, Penulis menentukan tujuan karangan. Penentuan tujuan akan menarik perhatian pembaca. Seorang akan tertarik terhadap suatu bacaan karena sesuatu yang dibaca bermanfaat untuk dirinya. Mereka pun akan mengetahui penggunaan dari ilmu yang telah diperoleh. Kesenangan atau ketertarikan yang muncul dalam diri seseorang akan membuatnya untuk membaca karya-karya yang ditulis oleh seseorang. Oleh karena itu, agar sebuah tulisan tidak membosankan, bermanfaat, dan disukai oleh pembaca, seorang penulis harus mempertimbangkan tujuan dari penulisan karya yang akan dibuat.
Melakukan Riset
Penulis yang akan membuat sebuah karya ibarat sebuah gelas. Jika gelas tersebut kosong, maka ketika gelas tersebut dituangkan, tidak ada air yang keluar. Namun, sebaliknya. Jika sebuah gelas penuh dengan air, maka ketika gelas tersebut dituangkan, air akan keluar deras dari dalam gelas. Seorang penulis harus mencari berbagai referensi atau rujukan yang berkaitan dengan karya yang akan ditulis. Rujukan atau referensi itulah yang akan menjadi sumber penulisan sebuah karya. Apapun yang akan ditulis oleh seorang penulis, jika referensinya banyak, maka ia akan dapat menyampaikan tulisannya dengan baik. Tahapan ini menjadi kunci dari penulisan sebuah karya.
Menyusun Kerangka Teks
Dalam teks eksplanasi, ada beberapa bagian, yaitu pernyataan umum, rangkaian penjelas, dan interpretasi. Pada bagian pernyataan umum, penulisan akan memberikan gambaran umum mengenai karya yang dibuat. Penulis tidak menjelaskan secara rinci pada bagian ini. Namun, pada bagian selanjutnya, Penulis akan menjelaskan secara rinci dari karya yang akan dibuat. Pada tahapan ini, Penulis dituntut untuk lebih tepat dalam menyusun kerangka karena penyusunan kerangka yang tidak sistematis akan membuat pembaca sulit memahami tulisan. Karya yang dibuat pun tidak dapat digunakan untuk menjelaskan sebuah fenomena atau peristiwa. Hal itu akan membuat minat seorang pembaca turun dan karya seorang penulis yang melakukan hal itu tidak akan dibaca oleh pembaca.
Mengembangkan Menjadi Paragraf
Pengembangan Paragraf menjadi hal yang paling rumit jika seorang penulis tidak memiliki referensi yang banyak. Referansi yang banyak pun belum menjadi sebuah solusi bagi seorang penulis jika ia tidak mau membaca. Dengan membaca, seorang penulis akan mampu menelurkan ide-ide yang ada di dalam kepalanya. Banyak kendala yang terjadi pada siswa. Mereka memiliki ide yang bagus, tetapi tidak mampu membuat sebuah paragraf. Kunci utama dari pengembangan paragraf adalah membaca. Kosa kata, kalimat, gaya bahasa, dan penguasaan dalam sebuah bahasa dapat dikuasai seseorang dengan cara membaca.