Supply and Demand

depositphotos_179908542-stock-photo-supply-vs-demand-matrix-choices

Demand and Supply

1.      Pengertian Permintaan (Demand)

Sebelum ke pengertian dari permintaan coba temen-temen amati contoh kegiatan Rafli berikut ini. Rafli akan mencoba membuka usaha penjualan Apel Malang di daerah tempat tinggalnya. Namun, uang modal Rafli terbatas, sehingga ia harus memperhitungkan jumlah apel  yang akan dibeli.

No Harga Apel (Rp) Jumlah Pembelian (Kg)
1 10.000,00 20
2 12.000,00 16
3 13.000,00 15

Daftar belanjaan Rafli di atas menunjukkan bahwa pada saat harga apel Rp10.000,00, Rafli berencana membeli sebanyak 20 kg. Jika harga apel per kilogram adalah Rp12.000,00, Rafli akan membeli 16 kg, dan jika harga apel per kilogram adalah Rp13.000,00, Rafli akan membeli 15 kg.

Dari pernyataan diatas diketahui bahwa kesediaan Rafli untuk membeli apel dalam berbagai jumlah pada tingkat harga tertentu itulah yang disebut pemintaan. Maka permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada  berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.

Apabila dalam merumuskan pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah (ceteris paribus),

2.      Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan

Permintaan yang terjadi dipasar ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:

a.    Harga barang itu sendiri

Apabila harga suatu barang turun, maka permintaan terhadap barang itu akan bertambah dan hal ini berlaku juga sebaliknya. (hubungan negatif / berbanding terbalik)

b.   Barang lain yang terkait

Barang lain yang terkait adalah barang substitusi dan barang komplementer.

  • Apabila harga barang substitusinya turun, maka permintaan akan barang tersebut akan berkurang. Namun apabila harga barang substitusinya naik, maka permintaan barang tersebut akan meningkat. (hubungannya positif/ berbanding lurus)
  • Apabila harga barang komplementernya turun, maka permintaan akan barang tersebut akan menurun Sebaliknya, jika harga barang komplementernya naik, maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat pula. (hubungannya negatif/berbanding terbalik)

c.    Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap suatu barang tersebut. Contohnya, di suatu pasar malam terdapat bazar baju murah, Dini memutuskan hanya membeli satu baju seharga Rp100.000,00 karena ia hanya memiliki penghasilan Rp700.000,00/bulan. Berbeda dengan Jono yang berpenghasilan Rp2.000.000,00/bulan, ia membeli dua baju di bazar tersebut. (Hal tersebut hubungannya positif / berbanding lurus)

d.   Selera Masyarakat

Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun akan meningkat.

Contoh, celana panjang cutbray sedang menjadi tren sekarang, akibatnya jumlah permintaan model celana panjang tersebut cenderung meningkat. (hubungannya positif / berbanding lurus)

e.    Jumlah Penduduk

Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, semakin tinggi permintaan terhadap suatu barang. (hubungannya positif / berbanding lurus)

f.     Prediksi Konsumen tentang Kondisi pada Masa Mendatang

Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang. (hubungannya positif / berbanding lurus)

3.      Jenis-Jenis Permintaan

a. Berdasarkan Jumlah Permintaan

  • Permintaan Individu, adalah jumlah permintaan masing-masing individu terhadap barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.
  • Permintaan Pasar, adalah gabungan jumlah permintaan individu-individu terhadap barang atau jasa pada tingkat harga tertentu secara

b.Permintaan berdasarkan daya belinya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

  • Permintaan Efektif yaitu permintaan yang disertai daya beli, kemampuan membeli, dan tindakan
  • Permintaan Potensial yaitu permintaan yang disertai daya beli, kemampuan membeli, tetapi belum melakukan
  • Permintaan Absolut yaitu permintaan tanpa disertai dengan daya beli dan kemampuan

Hukum Permintaan

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik, maka jumlah barang yang diminta berkurang. Apabila harga turun, maka jumlah barang yang diminta bertambah. Beginilah bunyi hukum permintaan:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”

4.      Fungsi Permintaan

Hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta bisa diketahui melalui fungsi permintaan. Sebenarnya jika Anda melihat kembali hukum permintaan dalam ekonomi, fungsi ini akan menunjukkan bahwa harga barang dengan jumlah barang yang diminta menunjukkan hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik.

Jumlah barang yang diminta (Q) sangat tergantung pada harga barang (P). Secara matematis dapat dinyatakan Q = f (P). Maka dari itu, bentuk fungsi permintaan secara umum adalah seperti ini.

P = a- bQ atau Q = a-bP

Ket :

P  : adalah harga produk

Qd : adalah Jumlah produk yang diminta

a  : konstanta

b  : koefesien

Untuk mencari fungsi permintaan kita pergunakan rumus berikut.

P − P1    =      Q − Q1

P2 − P1        Q2 − Q1

Ket :

P1  : adalah harga mula-mula

P2  : adalah harga setelah perubahan

Q1 : adalah jumlah yang diminta mula-mula

Q2 : adalah Jumlah yang diminta setelah perubahan harga

contoh Soal dan Pembahasan Fungsi Permintaa

Jika harga barang Rp60,00 per unit, maka jumlah barang yang diminta 20 unit. Dan jika harga barang Rp40,00 per unit, maka jumlah barang yang diminta bertambah menjadi 30 unit. Tentukan persamaan fungsi permintaan!

Penyelesaian Diketahui:

P1 = 60          Q1 = 20

P2 = 40          Q2 = 30

Kita masukkan ke dalam rumus:

P − P1 = Q − Q1

P2 − P1  Q2 − Q1

P − 60 = Q − 20

40 − 60  30 − 20

P − 60=Q − 20

−20 10

10P – 600 = -20Q + 400

10P = -20Q + 1.000 P = -2Q + 100

Sehingga fungsi permintaan menjadi P = -2Q + 10 atau P = 10 -2Q

Atau bisa dinyatakan sebagai Q = 50 – 0,5P

 

Penawaran (Supply)

1.      Pengertian Penawaran

 Jumlah barang yang mampu atau tersedia untuk dijual oleh produsen

 2.      Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran

1)    Harga Barang

Harga barang menjadi faktor utama besar kecilnya penawaran. Semakin tinggi harga barang, maka semakin tinggi pula penawaran yang dilakukan oleh produsen.

2)     Jumlah Penjual atau Produsen

Jika jumlah produsen suatu barang tertentu banyak, maka jumlah penawaran terhadap barang tersebut juga akan tetap tinggi. Misalnya, jika suatu daerah menjadi sentra penghasil sepatu. Maka penawaran sepatu di daerah tersebut akan tinggi.

3)     Bencana Alam

Jika terjadi bencana alam pada suatu daerah penghasil suatu produk. Maka bisa dipastikan bahwa jumlah produksi barang tersebut akan menurun dan memengaruhi tingkat penawarannya.

4)     Harga Barang Pengganti

Apabila harga suatu barang meningkat maka penawaran terhadap barang pengganti akan mengalami peningkatan karena penjual akan menawarkan barang pengganti sebagai alternatif barang utama yang mengalami kenaikan. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh terlihat lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.

5)     Biaya Produksi

Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit.

6)     Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin- mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek, yaitu produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan biaya produksi semakin murah sehingga keuntungan bertambah tinggi.

7)     Pajak

Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika pajak suatu barang menjadi tinggi, maka permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.

8)     Perkiraan Harga di Masa Depan

Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

9)    Kebijakan Pemerintah dan Situasi Politik

Kebijakan pemerintah juga memengaruhi komoditas pasar. Misalnya kebijakan kenaikan bea cukai atau penghapusan bea cukai. Selain kebijakan pemerintah, situasi politik dalam suatu negara juga memengaruhi penawaran. Jika suatu negara dalam situasi politik yang kritis, maka semakin tinggi penawaran pasar.

3.      Jenis-Jenis Penawaran

Jenis penawaran dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu penawaran pasar dan penawaran individual. Berikut ini merupakan deskripsi yang lebih rinci dari kedua jenis penawaran.

a.   Penawaran Pasar

Penawaran pasar merupakan jumlah total dari penawaran barang atau jasa yang telah dilakukan oleh seluruh penjual atau produsen pada tingkat harga tersebut.

b.   Penawaran Perorangan

Penawaran perorangan adalah sejumlah penawaran barang atau jasa yang dilakukan oleh masing-masing produsen atau penjual terhadap sebuah tingkat harga tersebut.

4.      Hukum Penawaran

“Ketika Harga Barang Naik, Maka Jumlah Barang yang di tawarkan akan naik”

1.      Pengertian Harga Keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan berarti harga yang terbentuk pada titik perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Secara sederhana, harga kesimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli. Oleh karena harga keseimbangan terjadi akibat interaksi permintaan dan penawaran di pasar, maka harga keseimbangan bisa juga disebut harga pasar. Biasanya, harga keseimbangan yang sudah terbentuk akan bertahan lama dan menjadi patokan antara penjual dan pembeli.

Harga keseimbangan disebut juga equilibrium price, sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan hukum penawaran.

2.      Proses dan Faktor Terbentuknya Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan terjadi karena adanya interaksi antara penjual yang melakukan penawaran dan pembeli yang melakukan permintaan. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa proses interaksi ini harus dilakukan secara wajar. Maksudnya, interaksi tawar menawar dilakukan tanpa adanya tekanan hingga merugikan salah satu pihak.

Berdasarkan proses terbentuknya harga keseimbangan tersebut, maka bisa diketahui pula faktor apa saja yang memengaruhi harga keseimbangan. Faktor yang memengaruhinya yaitu:

  1. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi jumlah barang atau jasa
  2. Tinggi rendahnya biaya
  3. Pandangan akan masa depan dari produsen atau
  4. Produsen mengetahui selera
  5. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi daya beli konsumen tetap atau

3.      Peran dan Fungsi Harga Keseimbangan dalam Perekonomian

Selain untuk mendapatkan kesepakatan harga yang disenangi oleh penjual ataupun pembeli, dalam perekonomian yang lebih luas maka peran dan fungsi dari terbentuknya harga keseimbangan adalah sebagai berikut.

  1. Menunjukkan bagaimana perubahan kebutuhan
  2. Memberi stimulus pada pengusaha untuk berinovasi akan perubahan
  3. Membantu penjual menentukan
  4. Membantu produsen menentukan jenis barang yang akan
  5. Menentukan pembagian hasil produksi diantara
  6. Menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi

4.      Cara Menghitung Harga Keseimbangan

Tak begitu sulit untuk bisa menentukan harga keseimbangan. Dalam ilmu ekonomi, setidaknya ada tiga cara yang bisa dipilih untuk menghitungnya, yaitu menggunakan tabel, kurva, dan pendekatan matematis. Berikut penjelasan dari masing-masingnya.

a.   Menghitung Harga Keseimbangan dengan Tabel

Menghitung harga keseimbangan menggunakan tabel bisa dengan mudah dilakukan dengan membuat tabel yang berisikan harga (P), jumlah barang yang diminta (Qd), dan jumlah barang yang ditawarkan (Qs). Pada tabel harga diisi daftar harga yang diberikan, pada Qd diisi daftar berapa jumlah unit yang diminta dengan harga tersebut, dan pada Qs diisi daftar berapa jumlah unit yang ditawarkan dengan harga terkait.

Berikut contoh dari tabel harga keseimbangan produk X.

 

P

(harga barang)

Qd (Jumlah Barang

yang Diminta)

Qs Jumlah Barang

yang Ditawarkan)

Rp1.000,00 50 unit 10 unit
Rp2.000,00 40 unit 20 unit
Rp3.000,00 30 unit 30 unit
Rp4.000,00 20 unit 40 unit
Rp5.000,00 10 unit 50 unit

 

Perhatikan tabel tersebut, Anda bisa melihat harga keseimbangan pada jumlah Qd dan Qs yang sama. Angka berapa yang Anda lihat? Benar. Angka 30 sama- sama ada pada Qd dan Qs. Jika Anda perhatikan kembali posisi harga pada saat Qd sama dengan Qs, akan terlihat harga keseimbangan adalah Rp3.000,00.

Nah Untuk menghitung fungsi permintaan dan penawaran serta bentuk kurva dari permintaan dan penawaran bisa dipelajari link ppt dibawah ini 🙂

https://docs.google.com/presentation/d/1HMmOC_H-dOV8OOpZsvAcJevuqj6Bb9fT/edit?usp=sharing&ouid=102102258689378627346&rtpof=true&sd=true

 

Author

Latest Post