SHAFTA Peringati Hari Pramuka Dengan Upacara!!!

HARI PRAMUKA

SHAFTA peringati Hari Pramuka ini dengan mengadakan upacara bendera sebagai bentuk agar seluruh siswa-siswi memahami nilai yang ditanamkan pada kegiatan Pramuka. Di antaranya kedisiplinan, keterampilan, rasa tanggung jawab, dan kebersamaan. Hari Pramuka Nasional ditetapkan setiap 14 Agustus.

SHAFTA peringati Hari Pramuka tahun 2023 ini dengan upacara dan mengusung tema “Pramuka Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional”. Tema ini menunjukkan semangat Gerakan Pramuka untuk meningkatkan sumber daya manusia yang lebih profesional, mencermati sumber daya manusia kita yang ada sekarang ini masih jauh dari yang kita harapkan.

Di samping itu, Wawasan Kebangsaan juga menjadi sangat penting agar nilai-nilai kebangsaan kita tidak luntur, tetap menanamkan Nasionalisme, Cinta Tanah Air dan semangat Bela Negara. Terlebih sekarang akan menghadapi Tahun Politik, kiranya persatuan dan kesatuan Gerakan Pramuka harus tetap solid dan menjadi garda terdepan untuk merajut persatuan dan kesatuan.

________

Sejarah Hari Pramuka

Sekelompok pandu di Batavia melaksanakan latihan pada tahun 1912. Gerakan kepanduan ini selanjutnya menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Kemudian dua tahun setelahnya, cabang tersebut secara resmi berdiri sendiri dan dinamakan Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda. Kala itu, sebagian besar anggota NIPIV merupakan pandu-pandu keturunan Belanda.

Lanjut pada tahun 1916, berdiri suatu organisasi kepanduan yang sepenuhnya merupakan pandu-pandu bumiputera. Kepanduan tersebut bernama Javaansche Padvinders Organisatie yang dibentuk oleh Mangkunegara VII, pemimpin Keraton Solo kala itu. Sejak saat itu, organisasi kepanduan berbasis agama, kesukuan, dan lainnya pun mulai bermunculan.

Beberapa di antaranya seperti Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, El-Hilaal, Pandu Ansor, Al Wathoni, Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia, dan Kepanduan Masehi Indonesia.

Di masa Hindia-Belanda tersebut, rupanya kepanduan berkembang cukup baik. Hal ini pun berhasil menarik perhatian dari Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell. Pada awal Desember 1934, dia bersama istrinya, Lady Baden-Powell, dan anak-anak mereka, mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya.

Para pandu di Hindia-Belanda juga pernah mengikuti Jambore Kepanduan Sedunia. Pada Jambore Sedunia 1937 di Belanda Kontingen Pandu Hindia-Belanda yang terdiri dari Pandu-pandu keturunan Belanda, bumiputera turut menghadiri agenda tersebut.

Para pandu tersebut berasal dari Batavia dan Bandung. Lalu ada pula yang berasal dari Pandu Mangkunegaran, dari Ambon, dan sejumlah Pandu keturunan Tionghoa dan Arab. Sementara itu, di dalam negeri, kegiatan perkemahan dan jambore kepanduan juga diadakan di sejumlah tempat. Di Yogyakarta berlangsung All Indonesian Jamboree atau “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” pada 19-23 Juli 1941.

Pada 27-29 Desember 1945 dilaksanakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Surakarta. Dalam kongres tersebut ditetapkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia. Ketika Belanda kembali mengadakan agresi militer pada 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah-daerah yang sudah dikuasai Belanda.

Kondisi tersebut memicu munculnya organisasi lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Seiring perkembangannya, kepanduan Indonesia kemudian terpecah menjadi 100 organisasi yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo).

Namun, saat itu jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah anggota perkumpulan. Masih adanya rasa golongan yang tinggi juga membuat Perkindo menjadi lemah. Demi mengatasi kondisi tersebut, Presiden Soekarno bersama Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang saat itu merupakan Pandu Agung kemudian menggagas peleburan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah.

Ide tersebut pertama kali diungkapkan Presiden Soekarno saat mengunjungi Perkemahan Besar Persatuan Kepanduan Putri Indonesia di Desa Semanggi, Ciputat, Tangerang, pada awal Oktober 1959. Selanjutnya Presiden Soekarno pun mengumpulkan tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan di Indonesia. Seluruh organisasi kepanduan yang ada di Tanah Air dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.

Presiden lalu menunjuk panitia terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono. Peleburan organisasi kepanduan menjadi pramuka ini tentunya tak terjadi begitu saja, melainkan diawali dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan.

Pada 9 Maret 1961 diresmikan nama Pramuka dan menjadi Hari Tunas Gerakan Pramuka. Kemudian, pada 20 Mei 1961, diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, momen tersebut kemudian dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.

Pada 20 Juli 1961, para wakil organisasi kepanduan Indonesia mengeluarkan pernyataan di Istana Olahraga Senayan, untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Sehingga disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Selanjutnya, pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas dalam suatu upacara di halaman Istana Negara. Momen itu ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang juga menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Panji itu lalu diteruskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada suatu barisan defile yang terdiri dari para Pramuka di Jakarta. Selanjutnya, panji tersebut dibawa berkeliling kota. Sejak saat itulah, tanggal 14 Agustus kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka di Indonesia dan dirayakan seluruh Pandu Pramuka setiap tahunnya.

(Sumber: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6873240/kapan-hari-pramuka-nasional-2023-ini-penjelasan-dan-sejarahnya)

_________

Salam Pramuka! Selamat Hari Pramuka, semoga menjadi wadah bagi anak bangsa untuk terdepan bergerak dalam memajukan bangsa dan negara.

 

@shaftatv Upacara HUT Pramuka ke 62 🥳🥳🥳 #hutpramuka #pramuka #pramukaindonesia #haripramuka #smpshafta #smashafta #shaftasurabaya #shaftatv💚 #serunya17an #tiktokpromote #howwepromote ♬ Powerful songs like action movie music – Tansa

Author

Latest Post