logo-sekolah-islam-shafta

ORANG LAMA PEMENANGNYA karya Syabila (XII IPA)

Cara-Menjadi-Penulis-Persiapan-sebelum-menjadi-penulis

*ORIENTASI*

“Kringggg…”

Terdengar alarm dari handphone seorang gadis berparas cantik itu berbunyi. Gadis tersebut sontak kaget dan terbangun dari tidurnya. Sembari mengumpulkan nyawa yang masih setengah hilang, ia duduk di ujung tempat tidur sambil bercermin lalu bergumam

“Lihatlah wajah lo Freya, sangat berantakan. Pasti karena kejadian semalam yang membuat lo kecewa, sampai akhirnya frustasi.”

Ya, benar! Kejadian itu membuat hati Freya hancur berantakan.

Dimana, seseorang yang selama ini dekat dengannya bagaikan rumah kedua bagi Freya, diam – diam juga dekat dengan wanita lain. Alvaro, teman rumah yang sudah lama dekat dengan Freya. Sudah beberapa kali Alvaro menyatakan rasa cintanya kepada Freya. Namun, beberapa kali juga Freya menolaknya. Freya memang merasa nyaman saat berada di dekat Alvaro, tapi entah mengapa ia bingung dengan perasaannya.

 

*KOMPLIKASI*

Sampai pada akhirnya, Freya melihat postingan instastory Alvaro bersama dengan wanita lain. “DEG…” hati Freya berhenti berdetak dan merasakan sakit yang begitu hebat. Saat itulah Freya baru menyadari bahwa ia juga cinta kepada Alvaro. Namun sudah terlambat, Alvaro sudah bersama Naura. Yakni, wanita yang ia temui di Sekolahnya. 

Semenjak Alvaro memposting fotonya bersama Naura, ia tidak memberikan kabar apapun kepada Freya. Hati Freya semakin tidak terarah, sakit, kecewa, menyesal, sangat berantakan. Bahkan, ketika Freya mendapatkan kabar tentang Alvaro, ia terlihat sangat tidak peduli. Mati rasa, itu yang saat ini dialaminya.

Dua bulan berlalu, rasa sakit hati yang dialami oleh Freya memudar. Apalagi sekarang Freya sudah tertarik kepada adik kelas yang baru masuk di Sekolahnya sebulan yang lalu. “Ihhh sumpah dehhh.. Tuh cowok ganteng banget!” ucap Freya. Kelvan, dia adalah anak yang suka menolong, pintar, dan baik. Namun sayangnya, dia juga tergolong anak yang cuek dan introvert. Freya mengenalnya saat masa pengenalan lingkungan sekolah. Kebetulan saat itu, Kelvan adalah adik gugusnya, jadi kesempatan untuk beradaptasi kepadanya sangat banyak.

Awalnya Freya ragu untuk mendekatkan diri pada Kelvan. Karena ia masih trauma dengan apa yang terjadi sebelumnya. Namun, ia berfikir bahwa “Gue nggak boleh stuck pada masa lalu, aku harus bangkit!”

Pernyataan yang ia ucapkan untuk dirinya itu membuat ia berani dan percaya diri untuk mulai mendekati Kelvan. Ia tidak memikirkan apa tanggapan Kelvan pada dirinya nanti. Yang terpenting bagi dia saat ini adalah bangkit dari masa lalu yang kelam.

Setiap hari, Freya selalu mengintai di setiap sudut keberadaan Kelvan. Sehari tanpa melihatnya, terasa ada yang kurang di harinya. Ia sering mencari tahu tentang Kelvan kepada teman-temannya. “Ya Kak, dia emang anaknya sangat introvert. Sampai – sampai jarang mengobrol atau berbaur bersama temannya yang lain.”

Ucap salah satu temannya saat itu. Freya semakin berambisius untuk mengetahui lebih lagi tentangnya. Banyak hal yang ia tanyakan kepada teman – temannya, bahkan hingga guru pun ia bertanya.

“Kak, mau beli brownies ini nggak? Beli 2 dong, satunya buat kakak dan satunya buat Kelvan. Kan lumayan bisa ada kesempatan buat ngedeketin dengan ngasih ini” tawaran dari Bryan, salah satu adik kelasku yang mengetahui perasaanku kepada Kelvan.

“Eh boleh banget dong.. tapi gimana caranya brownies ini nyampe ke dia ya? Gue masih gak percaya diri buat ngasihin langsung.” jawab Freya tentang penawarannya.

“Gapapa Frey, nanti gue bantu kasihkan ke Kelvan.” balas Keisya, teman sekelas Freya.

“Serius lo? Makasih banget Kei!”

Akhirnya, brownies tadi diberikan kepada Kelvan dengan bantuan dari Keisya. 

Keisya mencari – cari keberadaan Kelvan, sampai akhirnya ia bertemu di koridor kelas. 

“Eh Kelvan! Ini ada titipan dari seseorang buat lo.” ucap Keisya saat memberikan brownies tadi. 

“Hah? Dari siapa kak?” tanya Kelvan kebingungan, karena ia tidak merasa pesan. 

“Udah bawa aja.. Itu dari orang pokoknya.” ucap Keisya lagi. 

“Udah ambil aja Van, lumayan tau dapet brownies.” sahut salah satu temannya yang saat itu bareng dia. 

“Emm.. Yaudah deh kak, Terima kasih!” balas Kelvan. 

Freya tengah sibuk mencari cara lagi untuk mendekatkan diri ke Kelvan, sampai dia mengeluh 

“Aduhhh, pake cara apalagi ya biar gue bisa deket sama Kelvan? Mana tuh anak cuek banget lagi. Apa gue nyerah aja ya? Tapi masa iya langsung nyerah gitu aja, kan baru mulai.” 

“Frey, Frey.. Baru juga mulai, masa langsung nyerah gitu aja.. Nggak asik banget lo!” jawab Keisya saat mendengar keluhannya. 

“Trus gue harus gimana lagi Keisya?!” tanya Freya yang mulai pusing karena memikirkan cara.

“Dahlah sabar aja, nanti juga ada cara lagi.”

Dan benar apa yang dikatakan Keisya, banyak cara untuk bisa mendekati Kelvan. Mulai dari memberikan sesuatu, berpura-pura ke kelasnya untuk melakukan ini itu, dan masih banyak lagi deh.

 

*EVALUASI*

Karena terlalu fokus untuk mengejar Kelvan, Freya tidak tahu kabar lagi tentang Alvaro. Hingga pada suatu hari, Alvaro muncul kembali dengan perasaan menyesal karena telah meninggalkan Freya. Alvaro menceritakan penyesalan itu kepada teman – teman Freya, hingga ia tau tentang hal itu dari temannya. Ia memang sudah memaafkan Alvaro, namun saat ini ia juga sudah menyukai seseorang yakni Kelvan. Senang dan bingung, hal yang dirasakan Freya saat Alvaro kembali kepadanya. 

Freya menceritakan kembalinya Alvaro pada Keisya. Namun, Keisya tidak memberikan pernyataan banyak tentang hal itu, karena ia juga bingung. “Sekarang terserah lo sih Frey mau gimana. Lo mau balik ke Alvaro ya yaudah, lo mau tetep ngejar Kelvan juga gapapa. Semua itu tergantung hati lo aja gimana.” ucap Keisya pada Freya.

“Ntar deh, gue masih bingung sama perasaan gue.. Masih ada rasa enggaknya sama Alvaro.” jawab Freya.

“Yaudah, pikirin dulu aja” ucap Keisya lagi.

Saat Freya di Rumah, ia memikirkan hal tersebut dan bergumam

“Kenapa sih Varo lo dateng pas gue udah mulai ngelupain lo?! Kenapa disaat gue udah mulai ngebuka hati buat orang lain, lo malah nutup lagi hati gue dan biarin lo yang ngisi?”

Freya kesal dengan perbuatan Alvaro yang tiba – tiba datang lagi dengan mendobrak hati Freya yang udah mulai membuka diri buat orang lain.

“Gak, gabisa gue gini terus, gue harus tanya sama Alvaro kenapa dia datang lagi setelah dia ninggalin gue sama cewe lain. Gue harus chat dia!” Freya bergumam lagi. 

 

*RESOLUSI*

Whatsapp Chat

Freya : Alvaro? 

Alvaro : Halo Frey! Gimana kabar lo?

Freya : Menurut lo? Setelah apa yang lo lakuin ke gue, gue baik – baik aja gitu?

Alvaro : Maaf Frey..

Freya : Gue udah maafin lo. Tapi kenapa lo hadir lagi dalam hidup gue? Pake ngasih tau ke semua orang kalo lo nyesel ninggalin gue lagi.

Alvaro : Gue emang nyesel Frey, gue emang nyesel ninggalin lo!

Freya : Kenapa baru sekarang? Kenapa baru sekarang lo nyesel? Kemarin – kemarin kemana aja Varo? Gue udah percaya sama lo, gue udah gapeduli sama omongan orang lain tentang lo. Tapi lo sendiri yang ngehancurin rasa kepercayaan itu. Tega bgt sih lo ke gue.

Alvaro : Maaf Frey, maaf banget.. Gue udah gatau lagi mau ngomong apa selain kata maaf. Tapi gue bener – bener minta maaf sama lo. Tolong maafin gue ya?

Freya : Gue udah maafin. Tapi kalo lo minta buat gue balik, maaf gue gabisa. Gue masih belum percaya sama lo lagi. 

Akvaro : Makasih Frey, gue akan nunggu dan bantuin lo buat balikin rasa kepercayaan itu.

Freya : //Baca//

Seminggu setelah chat Freya dengan Alvaro berlangsung, mereka bertemu di tempat yang sama. Pada saat itu mereka ada kegiatan keluar kota bersama teman – teman rumahnya. Alvaro mulai memberanikan diri untuk mendekati Freya kembali, dengan dukungan dari teman – temannya. Freya pun mulai merasa terbiasa kembali dengan keberadaan Alvaro di hidupnya. Mengobrol dan bercanda pun sudah mulai terbentuk kembali.

Sesampai setelah kegiatan itu selesai, Alvaro mulai chat dengan Freya setiap hari. Freya merespon Alvaro, namun di sisi lain ia semakin bingung dengan pilihannya. Siapa sebenarnya yang ada di hati Freya saat ini? Alvaro? Atau Kelvan? Entahlah, hatinya masih terombang – ambing. Namun, sikap Kelvan juga mendukung Freya untuk kembali kepada Alvaro. Kelvan sama sekali tidak merespon perasaan Freya padanya. Sudah banyak cara yang ia lakukan untuk mendekati Kelvan, namun Kelvan tetap dingin padanya.

 

*KODA*

Akhirnya, Freya menyerah mengejar Kelvan dan kembali kepada Alvaro. Saling mengirim pesan, menanyakan kabar, dan lain sebagainya, itu yang dilakukan mereka berdua. Sampai dimana, Alvaro menyatakan cintanya kembali kepada Freya saat mereka berada di suatu cafe

“Frey, lo beneran udah maafin gue kan?” tanya Alvaro memastikan. 

“Gue udah maafin lo dari lama.” jawab Freya. 

“Jadi, sekarang lo udah ngebuka hati buat gue lagi kan? Ya kan Frey?” tanya Alvaro lagi. 

“Iya, kenapa si nanya mulu?” jawab Freya yang mulai kesal dengan pertanyaan Alvaro. 

“Frey, Lo mau gak jadi pacar gue?” pertanyaan Alvaro kali ini buat Freya kaget dan terdiam. 

“Jawab Freya! Mau nggak?” tanya Alvaro dengan ekspresi penuh harap. 

“Gue mau jadi pacar Lo” jawab Freya tanpa ragu, karena dia tidak mau menyesal untuk kesekian kalinya. 

2 Desember 2026, Alvaro dan Freya resmi pacaran. 

Setelah mereka berdua resmi pacaran, semua orang yang mengetahui bahwa dulunya Freya menyukai Kelvan sontak kaget. Karena tidak menyangka bahwa Freya yang sangat ambisius untuk mendekati Kelvan, sekarang sudah kembali kepada seseorang yang dulu pernah hadir dalam hidupnya. Freya sendiri pun tidak menyangka bahwa ia akan kembali kepada masa lalu. Namun dari sini kita belajar bahwa masa lalu tidak seburuk yang kita kira jika kita mampu merubahnya di masa depan mendatang. Dan kepercayaan yang kita dapatkan dari orang lain, tidak boleh kita sia – siakan. Maka dari itu, jangan melakukan hal yang dapat merusak rasa kepercayaan. 

 

Oleh: Syabila Dwi Valentina (XII IPA)

 

Author

Latest Post

Related Post