Pembuatan teks tanggapan kritis harus dikerjakan dengan penuh ketelitian dan kecermatan. Pembuatannya tidak asal. Teks tanggapan kritis merupakan sebuah teks yang berisi tentang sebuah penilaian atau tanggapan terhadap sesuatu. Berdasarkan hal itu, seseorang tidak boleh membuat teks tanggapan kritis berdasar persepsinya sendiri, melainkan berdasarkan data dan atau fakta yang ada. Meskipun tidak menutup kemungkinan, seseorang menyertakan tanggapannya di dalam teks tersebut. Data dan atau fakta tidak hanya menjadi pendukung seorang penulis dalam memberikan pernyataan, tetapi juga menghindarkan seorang penulis dari pemberitaan atau pernyataan yang tidak benar.
Pembuatan teks tanggapan kritis diawali dengan adanya suatu fenomena yang menarik perhatian dari penulis. Dari ketertarikan tersebut, seseorang memberikan tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi. Berdasarkan itu, pembuatan teks tanggapan kritis dimulai dari pembahasan adanya fenomena sosial yang terjadi. Jika pembahasan suatu fenomena berdasarkan dari suatu penjelasan tentang ketidaktahuan, maka bentuk dari teks tersebut bukan teks tanggapan kritis, melainkan sebuah teks eksplanasi. Teks tanggapan kritis dan teks eksplanasi memiliki bagian yang hampir sama. Namun, dari sudut pandang isi, teks tanggapan kritis mengulas lebih dalam tentang suatu permasalahan.
Pembuatan teks tanggapan kritis harus memperhatikan beberapa hal. Perhatian tersebut dibutuhkan untuk mempermudah seseorang dalam membuat teks tanggapan kritis. Selain itu, penulis tidak merasa kebingungan saat akan membuat kerangka teks tanggapan kritis. Tidak hanya itu, ia pun akan mengetahui penulisan teks tanggapan kritis dimulai dari mana. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat teks tanggapan kritis sebagai berikut.
- Penentuan topik dan tema
Tanggapan seseorang terhadap sesuatu harus memiliki dasar, entah berupa kejanggalan penanganan sesuatu, terjadinya suatu peristiwa, atau kabar viral yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat. Dengan adanya landasan itu, penulis menentukan sesuatu yang akan ditanggapi. Penentuan itu akan mempermudah penulis dalam menyampaikan pendapatnya. Sesuatu yang disampaikan penulis akan lebih terarah jika terdapat topik di dalamnya. pembahasannya pun tidak melebar.
- Pedoman berupa fakta atau data sebagai penguat tanggapan
Setelah menentukan topik, penulis harus mengumpulkan data sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan. Pengumpulan data tidak hanya bersifat umum, tapi juga khusus atau lebih rinci. Data bersifat umum bermakna jumlah keseluruhan peristiwa yang terjadi, sedangkan data yang lebih rinci merupakan penjabaran peristiwa tersebut.
- Pembuatan kerangka teks
Kerangka teks tanggapan kritis sesuai dengan struktur teks tanggapan kritis. Kerangka teks tanggapan kritis ada tiga bagian. Bagian awal berisi pernyataan terhadap peristiwa dengan dilengkapi data dan atau fakta. Data dan atau fakta yang disajikan masih bersifat umum. Pada bagian kedua, teks berupa deskripsi penguat dari tanggapan yang diberikan. Pada bagian ini pun, penyertaan penyajian fakta atau data dapat memperkuat teks tanggapan kritis. Bagian akhir berupa penegasan ulang, yaitu berisi dukungan atau penolakan terhadap fenomena yang diulas.
- Jumlah kenakalan remaja yang ada di Surabaya (data yang ditulis dibagian evaluasi)
- Remaja bolos sekolah di warung (bagian deskripsi)
- Remaja merokok dan mengenakan seragam sekolah (bagian deskripsi)
- Dukungan atau penolakan adanya fenomena tersebut.
- Pengembangan teks tanggapan kritis
Bagian akhir pada tahapan ini membutuhkan rujukan atau referensi yang banyak untuk dapat mengembangkan paragraf. Seorang penulis akan mudah mengeluarkan ide jika banyak referensi yang dibaca. Referensi pun dapat memperkaya kosa kata, kalimat, ataupun diksi yang dibutuhkan oleh penulis. Ketika seorang penulis tidak memiliki banyak referensi yang dibaca, ia akan sulit mengembangkan ide. Bahkan, ia takkan mampu membuat sebuah paragraf untuk menjelaskan ide yang akan disampaikannya.
Contoh Teks Tanggapan Kritis
Dampak Pandemi Covid-19 pada berbagai aspek.
Covid-19 menjadi penyakit yang merugikan berbagai pihak. Selain masyarakat, pemerintah juga terkena dampaknya. Menurut data Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menurun dari 5,02% di tahun 2019 menjadi 2,97% pada tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi yang menurun ini disebabkan oleh berbagai faktor.
Banyak aspek ekonomi Indonesia yang terkana imbas pada masa pandemi Covid-19. Lockdown atau pembatasan aktivitas diluar rumah berdampak pada pedagang dan ojek online yang tidak mendapatkan penghasilan. Daya beli menurun, pemotongan pendapatan dan PHK massal juga menjadi penyebab menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selain dampak pada masyarakat, dampak pandemi Covid-19 juga terasa di pemerintahan. Adanya hambatan kegiatan ekspor-impor, pembangunan yang tertunda juga hilangnya kepercayaan investor luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia menjadi kendala dalam perekonomian Indonesia di era Covid-19. Penggerak perekonomian seperti perusahaan juga mengalami penurunan pendapatan dan berpengaruh pada harga saham yang terus menurun.
Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak dampak buruk untuk suatu negara. Mulai dari kerugian material hingga mental masyarakatnya. Pemikiran masyarakat yang terus memikirkan dampak buruk membuat imunitas masyarakat turun dan berakibat pada kesehatan mentalnya. Hal ini bisa diubah dengan memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai kondisi untuk mempelajari banyak hal baru yang mengacu pada kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah. Salah satunya adalah pendidikan yang berbasis teknologi. Pendidikan berbasis teknologi atau belajar dari rumah dapat dijadikan jembatan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kemampuan teknologinya.