MENGENAL LEBIH DEKAT DENGAN SIFAT RIYA

Sifat riya adalah pamer atau melakukan kebaikan dengan tujuan ingin dipuji orang lain, bukan semata-mata karena Allah SWT. Perilaku ini termasuk dalam jenis dosa besar, yaitu syirik kecil yang membuat amal ibadah tidak diterima. Riya merupakan penyakit hati yang sangat halus, tersembunyi, dan memiliki banyak bentuk, seperti melakukan ibadah dengan cara-cara tertentu agar terlihat saleh, atau menyebarkan kebaikan agar mendapatkan pengakuan sosial

Riya adalah salah satu topik penting dalam Pendidikan Agama Islam yang mengajarkan tentang sikap buruk menunjukkan amal ibadah atau kebaikan kepada orang lain semata, bukan karena keikhlasan hanya kepada Allah. Riya termasuk salah satu sifat tercela yang dapat merusak nilai dan pahala amal seseorang karena niatnya tidak tulus.

Dalam Islam, setiap amal ibadah harus didasari oleh keikhlasan, yakni hanya mengharapkan ridha Allah semata, bukan pujian manusia. Ketika seseorang melakukan riya, ia beramal bukan untuk Allah, melainkan untuk mendapatkan pengakuan atau sanjungan dari orang lain sehingga amal tersebut tidak dianggap diterima di sisi Allah.

Contoh Alkisah tentang Riya

Ada seorang pria bernama Ahmad yang selalu melaksanakan salat malam di masjid dengan khusyuk. Namun, biasanya ia melakukan salat malam itu ketika tetangga banyak melihatnya dan memuji kesungguhannya. Suatu malam, tidak ada yang melihatnya, maka ia pun meninggalkan salat malam tersebut.

Suatu hari seorang ustaz menjelaskan bahwa amal ibadah yang bernilai di sisi Allah adalah yang dilakukan dengan ikhlas, bukan karena ingin dikenal atau dipuji orang. Setelah merenung, Ahmad mulai memperbaiki niatnya dengan beribadah hanya untuk Allah, tanpa memikirkan pujian dari orang lain.

Lewat kisah ini, kita belajar pentingnya membersihkan niat agar amal kita diterima oleh Allah dan tidak menjadi amal yang sia-sia karena riya.

Untuk menguji pemahan anda, coba selesaikan soal-soal berikut ini