Anjuran untuk memperindah bacaan Al-Qur’an memiliki implikasi praktis yang luas dalam kehidupan seorang Muslim sebagaimana yang tertera dalam kutipan kitab At Tibyan, adab bagi para penghafal Al Quran.
زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ وَحَدِيثِ لَقَدْ أُوتِيَ هَذَا مِزْمَارًا وَحَدِيثُ مَا أَذِنَ اللَّهُ وَحَدِيثِ لِلَّهِ أَشَدُّ أُذُنًا
Hal pertama yang perlu dilakukan yakni belajar tajwid dan tartil. Untuk menghias Al-Qur’an dengan suara, seorang Muslim dianjurkan untuk mempelajari ilmu tajwid, yaitu aturan-aturan membaca Al-Qur’an dengan benar. Tajwid tidak hanya memastikan pelafalan yang akurat, tetapi juga membantu menciptakan irama yang indah dan harmonis. Banyak lembaga dan guru qari di seluruh dunia yang mengajarkan tajwid, baik secara langsung maupun daring.
Hal ke dua yakni dengan melatih suara. Meskipun tidak semua orang memiliki suara yang secara alami merdu, latihan vokal dapat membantu meningkatkan kualitas bacaan. Teknik pernapasan, pengaturan nada, dan latihan rutin dapat membuat bacaan Al-Qur’an lebih menyenangkan bagi pendengar.
Langkah selanjutnya yakni perlunya kita menghayati makna. Keindahan suara tidak akan bermakna jika tidak diiringi dengan pemahaman dan penghayatan. Seorang qari yang baik adalah mereka yang mampu menyampaikan emosi ayat-ayat Al-Qur’an, seperti rasa takut saat membaca ayat tentang azab, atau harapan saat membaca ayat tentang rahmat Allah.
Kemudian untuk saling menjaga semangat dalam membumikan alqur an maka kita perlu Membangun Komunitas. Bacaan Al-Qur’an yang indah sering menjadi sarana dakwah yang efektif. Dalam banyak budaya Islam, seperti di Indonesia, Mesir, atau Turki, tradisi membaca Al-Qur’an secara merdu dalam acara keagamaan mempererat ikatan komunitas dan meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Membaca Al-Qur’an dengan suara yang merdu memiliki dampak spiritual dan psikologis yang mendalam. Secara spiritual, bacaan yang indah membantu pembaca dan pendengar merasakan kedekatan dengan Allah. Dalam banyak riwayat, Nabi SAW menyebutkan bahwa Al-Qur’an yang dibaca dengan baik akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat. Selain itu, Al-Qur’an juga disebut sebagai “penawar hati” (Surah Ar-Ra’d: 28), dan suara yang merdu memperkuat efek menenangkan ini.
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ٢٨
alladzîna âmanû wa tathma’innu qulûbuhum bidzikrillâh, alâ bidzikrillâhi tathma’innul-qulûb.
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram. (Surah Ar-Ra’d: 28)
Secara psikologis, mendengarkan atau membaca Al-Qur’an dengan suara yang indah dapat mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan menciptakan rasa damai. Penelitian modern tentang terapi suara menunjukkan bahwa irama dan frekuensi tertentu, seperti yang ditemukan dalam bacaan Al-Qur’an, dapat memengaruhi gelombang otak dan menciptakan efek relaksasi.