Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa spiritual luar biasa dalam sejarah Islam yang terjadi pada malam 27 Rajab tahun kesebelas kenabian. Peristiwa ini menggambarkan perjalanan miraculous Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem dengan mengendarai Buraq, makhluk super cepat.
Pada masa itu, Nabi Muhammad sedang mengalami masa-masa sulit dalam perjuangan menyebarkan Islam. Tekanan dari masyarakat Quraisy yang keras membuat beliau menghadapi tantangan spiritual dan fisik yang sangat berat. Saat itulah Allah SWT memberikan pengalaman luar biasa melalui Isra’ Mi’raj, sebuah momen yang membangkitkan semangat dan memberi kekuatan spiritual tak terbatas.
Kata “Isra'” secara etimologi berarti perjalanan pada malam hari, sementara “Mi’raj” bermakna pendakian atau tangga. Dalam perjalanan spiritual ini, Nabi Muhammad SAW naik ke langit melewati beberapa tingkatan, bertemu dengan para nabi terdahulu, dan mencapai sidratul muntaha puncak tertinggi.
Baca Juga: Peringatan Isra’ Mi’raj
Selama perjalanan tersebut, Nabi Muhammad melakukan shalat bersama para nabi sebelumnya di Masjidil Aqsa, menerima wahyu penting, dan mendapatkan perintah shalat lima waktu. Momen spiritual ini mengandung pelajaran mendalam tentang ketaatan, spiritualitas, dan hubungan manusia dengan Yang Maha Kuasa. Peristiwa ini tidak sekadar perjalanan fisik, melainkan transformasi spiritual yang menandakan kedudukan istimewa Nabi Muhammad SAW dalam sejarah kerasulan.