Ditulis oleh : KH. Ma'ruf Khozin
Masjid adalah Tempat Ibadah
لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ [التوبة/108]
“…Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (Taubah 108)
Fungsi dari Masjid
« إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لاَ تَصْلُحُ لِشَىْءٍ مِنْ هَذَا الْبَوْلِ وَلاَ الْقَذَرِ إِنَّمَا هِىَ لِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلاَةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ » (رواه مسلم)
Nabi bersabda : “Sesungguhnya masjid ini tidak layak untuk kencing dan kotoran. Tetapi masjid untuk dzikir kepada Allah, salat dan membaca Quran” (HR Muslim)
Masjid adalah Tempat Berdzikir
Allah berfirman:
(40) وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللهِ كَثِيْرًا
"Dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah" (Al-Hajj: 40)
Halaqah Dzikir di Masjid
عَنْ مُعَاوِيَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلَقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ ؟ قَالُوْا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلإِسْلاَمِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا
"Rasulullah Saw keluar menemui sekelompok para sahabat. Beliau bertanya: Apa yang membuat kalian duduk disini? Mereka menjawab: Kami duduk disini untuk berdzikir kepada Allah, kami memujinya atas limpahan hidayah agama Islam kepada kami dan telah memberi anugerah kepada kami.
Keutamaan Dzikir di Masjid
قَالَ آللهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلاَّ ذَاكَ ؟ قَالُوْا وَاللهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلاَّ ذَاكَ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلاَئِكَةَ (رواه مسلم)
Rasulullah bertanya: Demi Allah, apakah tidak ada tujuan lain? Sahabat menjawab: Demi Allah kami tidak punya tujuan lain. Rasulullah bersabda: Saya tadi bersumpah bukan karena berprasangka buruk pada kalian, tetapi karena Jibril datang kedapaku dan mengabarkan bahwa Allah mmembanggakan kalian kepada para malaikat" (HR Muslim, al-Turmudzi dan al-Nasa'i)
Nikah di Masjid
(125:حَدِيْثُ (أَعْلِنُوْا النِّكَاحَ وَاجْعَلُوْهُ فِي الْمَسَاجِدِ وَاضْرِبُوْا عَلَيْهِ بِالدُّفِّ) التُّرْمُذِي وَضَعَّفَهُ وَابْنُ مَاجَهْ وَابْنُ مَنِيْعٍ وَغَيْرُهُمْ عَنْ عَائِشَةَ مَرْفُوْعًا بِهَذَا وَهُوَ حَسَنٌ فَرَاوِيْهِ عِنْدَ التُّرْمُذِي وَإِنْ كَانَ ضَعِيْفًا فَإِنَّهُ قَدْ تُوْبِعَ كَمَا فِي ابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِ (المقاصد الحسنة للسخاوي ص
"Ramaikanlah pernikahan, jadikan pernikahan di masjid dan tabuhkanlah dengan terbang" (HR Turmudzi, ia menilainya dlaif dan ulama yang lain juga mendlaifkannya). Namun ahli hadis al-Hafidz as-Sakhawi berkata bahwa hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ibnu Mani' dan lainnya. Dengan demikian hadis ini berstatus hasan karena diperkuat (mutaba'ah) oleh riwayat lain”. (Al-Maqashid al-Hasanah 125)
Salat Jenazah di Masjid
•وَمَا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى سُهَيْلِ ابْنِ بَيْضَاءَ إِلاَّ فِى جَوْفِ لْمَسْجِدِ. (رواه مسلم)
•عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ صُلِّىَ عَلَيْهِ فِى الْمَسْجِدِ . عَنِ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّ عُمَرَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ صُلِّىَ عَلَيْهِ فِى الْمَسْجِدِ وَصَلَّى عَلَيْهِ صُهَيْبٌ (رواه الحاكم والبيهقي)
•Rasulullah melakukan salat jenazah Suhail di masjid (HR Muslim)
•Jenazah Abu Bakar dan Umar juga disalatkan di masjid (HR al-Hakim dan al Baihaqi)
