Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Menurut Modjiono (1992:61), metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar kelompok adalah kegiatan belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi, meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai orang lain.
2. Belajar kelompok yang efisien :
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam KKB adalah :
Kelompok dalam KKB dibentuk atas bimbingan wali kelas, Guru BK atau prakarsa siswa sendiri. Besarnya anggota KKB 5 sampai 8 orang, apabila KKB terlalu banyak anggotanya dimungkinkan akan berubah fungsinya menjadi arena gosip. Dalam pembentukan KKB perlu diperhatikan :
Musyawarahkan nama kelompok, tetapkan nama yang menarik dan bermakna. Boleh berupa nama-nama tokoh, singkatan-singkatan yang bermakna, nama kota/negara/tempat yang menarik dan semua anggota kelompok menjadi bangga bila nama itu disebut. Contoh :
ARAGANI : Anak Rajin Gabung Di Sini
CLEOPATRA : Clubnya Orang Patuh Dan Trampil
ALBATROZ : Anak loyal Bagus Trampil Obyektif dan Zopan
ARIZONA : Anak Rajin Zopan dan Bijaksana
PITAGORAS : Pintar Tangguh Gotong Royong Rajin dan Semangat
PITALOKA : Pintar Tangguh Loyal dan Kompak Dan lain – lain
Selanjutnya rumuskan Aturan, Undang – undang atau Tata Tertib Kelompok. Agar lebih mentereng point – point aturan itu boleh kamu namakan pasal-pasal. Tetapkan aturan-aturan yang berkaitan dengan kedisiplinan, kerapian, kerajinan, kesopanan, kekompakan dan motivasi pencapaian prestasi belajar.
Contoh :
Pasal 1 : Semua anggota kelompok harus selalu berpenampilan rapi
Pasal 2 : Semua anggota kelompok harus saling menjaga kekompakan, dsb,
Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari sanksi / hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik, yang bila sanksi itu diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan keakraban. Contoh : Membawa makanan ringan saat pertemuan kelompok sebatas kemampuan, membersihkan meja kursi anggota selama 3 hari berturut-turut, menggantikan kerja piket, mentraktir anggota kelompok sebatas kemampuan, dan lain-lain.
4. Tempat Belajar
Tempat penyelenggaraan KKB, diantaranya :
5.Persiapan Belajar
Agar KKB benar-benar bermanfaat, setiap anggota wajib menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat belajar. Bahan dapat berupa soal-soal yang akan diselesaikan PR, tugas-tugas yang akan dilaporkan hasilnya, dan sebagainya. Alat-alat dan sumber belajar seperti buku referensi dan kamus harus pula disiapkan.
6.Pengantar Bicara
Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk membuka suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar tujuan KKB tidak menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak sebagai ketua saat itu.
7. Waktu Belajar
Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa. Setiap anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama pelaksanaannya bisa 1,5 jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang terlalu lama dimungkinkan digunakan untuk bergurau atau ngobrol.
8. Cara Pelaksanaan
Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantaranya :
Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para anggota setelah mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB. Masih tersimpan jelas kesan-kesan kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB dengan kelompoknya yang penuh suka dan suka. Nama-nama anggota KKB seakan terpatri dalam batin dan menjadi sejarah kehidupan yang sulit dilupakan.