Pengertian Bacaan Mim dan Nun Tasydid (Ghunnah)
Dalam mengaji setiap ayat al-qur an seringkali kita temui huruf nun ataupun mim bertasydid. ketika kita membaca dan sampai pada salah satu dari kedua huruf tersebut maka membacanya harus ditahan sejenak dan didengungkan selama 3 harokat. baru setelah itu melanjutkan baca pada huruf selanjutnya.
huruf nun ataupun mim bertasydid ini dalam kaidah ilmu tajwid dikenal dengan sebutan Ghunnah syiddah.
contoh :
اَلَآ اِنَّهُمْ (inna)
ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا (Tsumma, inna)
kemudian, pengertian Ghunnah secara bahasa adalah
صوت في الخيشوم
Shautun fi al-Khaysyum
Artinya: suara di pangkal hidung
Secara istilah menurut al-Shadiq Qamhawi adalah
صوت لذيذ مركب في جسم النون و الميم فهي ثابتة فيهما مطلقا
Shautun ladzidzun fi jismi al-nun wa al-mim fahiya tsabitatun fihima muthlaqan
Artinya: Suara dengung yang tersusun dalam bentuk huruf Nun dan Mim yang mana terletak pada kedua hurufnya.
Selanjutnya, dalam proses cara membaca bacaan Ghunnah, maka yang paling sempurna adalah membacanya dengan cara mendengung di pangkal hidung. Jika belum bisa, maka boleh membacanya dengan Idgham. Apabila memang benar belum mampu maka boleh dibaca Ikhfa (dengung ringan/ samar) . Jika belum mampu juga, maka boleh dibaca Idhar Sukun (dibaca jelas). Dan yang terakhir, jika belum mampu maka boleh dibaca sebagai huruf berharakat saja. namun ketentuan tersebut adalah dikhususkan bagi mereka yang memang masih dalam taraf yang sangat awam pembelajar alquran. dan diwajibkan untuk selalu belajar upgrade diri supaya bisa membaca bacaan ghunnah pada huruf mim/ nun bertasydid tersebut sesuai dengan kaidah baca al-qur an yang sesuai.
untuk lebih mengasah bacaan Ghunnah di Mim/ Nun bertasydid bisa mencobanya pada materi slide yang ada pada file drive berikut ini
