Saat ini Indonesia memang belum bisa terlepas dari ketergantungan terhadap energi fosil, untuk itu ketergantungan tersebut harus dikurangi dengan mengembangkan dan mengotimalkan sumber-sumber energi baru terbarukan. Kolaborasi bersama dalam pengembangan konversi energi sudah mulai dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengatakan dalam pembukaan Webinar Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan Indonesia bahwa saat ini masih banyak potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia yang belum dikembangkan. Sebagian besar pemanfaatan EBT berasal dari energi hidro, panas bumi dan bioenergi. Pengembangan variable renewable energi (VRE) seperti energi surya dan angin juga perlu ditingkatkan. Arifin juga mengatakan bahwa pada tahun 2020 kontribusi EBT pada bauran energi nasional mencapai 11,2% sedangkan target nasional 23% di tahun 2025.
Beberapa contoh sistem produksi bidang konversi energi yaitu konversi energi angin, konversi energi air, konversi energi surya, biogas, biomassa, dan energi panas bumi. Untuk memahami materi lebih lanjut, silahkan KLIK LINK MATERI di bawah ini.
LINK MATERI: https://drive.google.com/file/d/1-eIrb1J-GGZ91A3KGIzCaZsKpyQBT29U/view?usp=sharing