Proses pembelajaran tidak melulu di dalam ruangan yang kadang membuat anak menjadi bosan namun pembelajaran bisa dilakukan di luar kelas. Proses pembelajaran tidak hanya pada kegiatan pengetahuan saja namun bisa kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka yang memang seharusnya lebih banyak di ruangan. Melalui Perkemahan Jumat Sabtu (perjusa) siswa diajak untuk belajar lebih giat dan lebih baik di luar ruangan.
Sejak awal perjusa seluruh siswa kelas tujuh sudah siap di tempat dengan membawa peralatan pribadi maupun kelompok. Setelah siap, seluruh peserta dan pendamping mengikuti kegiatan upacara pembukaan yang langsung dipimpin kepala SMP Shafta. Di sela-sela sambutannya kepala sekolah memngingatkan seluruh perserta perjusa mengikuti setiap jadwal yang sudah ditentukan.
Materi yang disampaikan selama kegiatan Perjusa meliputi, struktur organisasi kepramukaan, pendirian tenda, dinamika kelompok, wawasan kebangsaan, pensi, uji kompetensi galang dan out bond. Walau kadang kondisi ngantuk saat kegiatan, semua peserta perjusa ingi menunjukkan selalu siap sampai akhir.
Materi kebangsaan langsung diberikan narasumber dari Koramil yang menekankan betapa pentingnya menjaga negara ini. Sebagai bagian menjaga negara, narasumber mengajak seluruh peserta untuk cinta terhadap negara Republik Indonesia dengan belajar disiplin mulai duduk tegap maupun sedang berdiri.
Tidak ada kata mengeluh buat anak-anak peserta Perjusa semua diikuti hingga akhir. Pengalaman di lapangan kadang beberapa siswa justru tidak bisa tidur seperti di rumah, Kadang tidur sebentar namun bangun lagi di tengah malam untuk sholat malam. Melalui pembelajaran ini setiap siswa diajak untuk belajar siap kapan dan dimana saja.