Materi Mind Mapping (Bimbingan Klasikal)

Komponen layanan : Layanan Dasar

Bidang Layanan : Belajar

Tujuan Layanan : Peserta didik dapat memahami, memanfaatkan strategi belajar cepat dengan mind map sehingga lebih cepat memahami dalam proses belajar atau pembelajaran.

 

  1. Materi Bimbingan

Mind mapping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog dari inggris. Beliau adalah penemu mind map (peta pikiran) dan pencipta konsep melek mental. Mind map diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti teknik, sekolah, artikel serta menghadapi ujian. Mind map dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan konsep – konsep permasalahan tertentu dari cabang – cabang sel saraf membentuk korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi yang disukai dan mudah dimengerti oleh pembuatnya.

2. Manfaat Mind Mapping

Beberapa manfaat motode pencatatan menggunakan mind mapping, antara lain:

a. Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah

b. Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama

c. Hubungan masing – masing informasi secara mudah dapat segera dikenal

d. Lebih mudah dipahami dan diingat

e. Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur mind mapping sehingga mempermudah proses pengingatan

f. Masing – masing mind mapping sangat unik dan beragam, sehingga mempermudah proses pengingatan

g. Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.

 

Mind mapping dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami, mengorganisasikan dan memvisualisasikan materi dan aktivitas belajarnya secara kreatif dan atraktif. Karena siswa juga akan memperoleh manfaat seperti :

  1. Siswa dapat mempetakan apa yang didiskusikan bersama teman – temannya,
  2. Siswa dapat mempetakan tentang proses dan hasil observasi yang dilakukannya,
  3. Siswa dapat mempetakan tentang apa yang dibacanya,
  4. Siswa dapat mempetakan tentang apa yang didengarnya,
  5. Siswa dapat mempetakan aneka aktivitas belajar lainnya, baik yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan maupun hasil belajarnya.

Dengan menggunakan mind mapping siswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan secara kreatif sesuai dengan apa yang dipahaminya masing – masing bukan menjiplak atau meniru pengetahuan secara membabi – buta.

3. Kelemahan Mencatat

  1. Saat mencatat kita menyusun secara berurutan apa yang disampaikan oleh pembicara. Kita akan merasa bingung untuk melihat kaitan – kaitan antar gagasan
  2. Informasi yang disampaikan pembicara untuk menjelaskan poin sebelumnya setelah kita melakukan pengurutan catatan tidak dapat langsung ditempatkan pada poin tersebut. Seringkali terjadi pemisahan antara poin yang sudah ditulis dengan penjelasan yang disampaikan terakhir dari pembicara.

 

Penelitian menunjukkan bahwa metode ini berlawanan dengan cara kerja otak. Ketika kita mencatat poin baru maka kita akan lupa dengan poin yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan otak tidak digunakan untuk menangkap pesan dari yang kita tulis sehingga sulit untuk mengingat kembali.

4. Cara Menyusun Mind Mapping

a. Di tengah kertas buatlah lingkaran dari gagasan utama

b. Tambahkan cabang dari pusatnya untuk tiap – tiap poin kunci dan gunakan bulpoin atau pensil warna warni agar tulisan lebih mudah diingat dan variatif

c. Tulislah kata kunci pada tiap – tiap cabang, kembangkan untuk menambahkan detail

d. Tambahkan symbol dari ilustrasi

e. Gunakan huruf – huruf capital

f. Tulislah gagasan – gagasan penting dengan huruf – huruf yang lebih besar

g. Hidupkanlah mind mapping

h. Garis bawahi kata – kata itu dan gunakan huruf – huruf tebal

i. Bersikap kreatif dan berani

j. Gunakan bentuk acak untuk menunjukkan poin atau gagasan

k. Buatlah mind mapping secara horizontal

 

4. Tips Membuat Mind Mapping

  1. Tentukan topik utama
  2. Tambahkan cabang berdasarkan topik utama
  3. Uraikan cabang utama menjadi beberapa sub-topik
  4. Hubungkan setiap ide dengan garis / panah
  5. Gunakan kode warna pada garis penghubung di setiap sub – topik
  6. Kembangkan sub – topik dengan ide – ide yang paling penting dan selaras dengan topik utama
  7. Tambahkan catatan kecil jika diperlukan
  8. Refleksi

Refleksi berlanjut pada materi selanjutnya yaitu Menelaah film Juara Desa Menjadi Juara Dunia dengan judul Bahasa india Dangal. Selanjutnya mengerjakan mind mapping impian atau cita – cita 10 tahun kedepan.

Isverilda Vadya Novira, S,Sos.